Laporkan Masalah

Sintesis dan Uji Aktivitas Antikanker Senyawa Kalkon dan Pirazolina Berbahan Dasar 2-Asetiltiofena dan Turunan Metoksi Benzaldehida

RISKA ELYA VENILITA, Dra. Tutik Dwi Wahyuningsih, M.Si., Ph.D. ; Prof. Dr. Chairil Anwar

2022 | Tesis | MAGISTER KIMIA

Sintesis dan uji sitotoksisitas senyawa turunan kalkon dan pirazolina yang mengandung cincin tiofena telah berhasil dilakukan. Senyawa kalkon disintesis melalui reaksi kondensasi Claisen-Schmidt dari 2-asetiltiofena dan metoksi benzaldehida menghasilkan kalkon A, B, C, dan D. Pirazolina disintesis melalui reaksi siklokondensasi antara senyawa kalkon (A dan C) dengan fenilhidrazin. Skema sintesis kalkon dan pirazolina disajikan pada Gambar 1. Kalkon A, B, dan C disintesis dari 2-asetiltiofena dan metoksi benzaldehida menggunakan katalis basa KOH 40% (b/v) melalui pengadukan selama 24 jam pada suhu ruang. Kalkon D disintesis menggunakan katalis asam HCl 10% (v/v dalam asam asetat glasial) yang diaduk selama 24 jam pada suhu ruang. Kalkon A dan C hasil sintesis dilarutkan dengan etanol, ditambahkan katalis basa NaOH dan fenilhidrazin, kemudian dilanjutkan refluks selama 24 jam hingga terbentuk produk akhir senyawa pirazolina. Elusidasi struktur kalkon dan pirazolina dilakukan dengan spektrometer FTIR, GC-MS, 1H- dan 13C-NMR. Uji antikanker kalkon dan pirazolina terhadap beberapa sel kanker dan sel normal dilakukan dengan menggunakan MTT assay untuk mengetahui IC50nya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa kalkon A, B, C dan D telah berhasil disintesis dengan yield berturut-turut sebesar: 98,63; 83,63; 97,56; dan 50%. Senyawa pirazolina A dan C juga berhasil disintesis dengan yield sebesar 60,37 dan 74,85%. Uji antikanker senyawa kalkon (A-D) dan pirazolina (A dan C) dilakukan secara in vitro terhadap sel kanker payudara (T47D dan 4T1), sel kanker leher rahim (HeLa), sel kanker kolon (WiDr) dan sel normal (Vero). Hasil menunjukkan bahwa kalkon C memiliki aktivitas antikanker terbaik dengan IC50 0,18 μg/mL terhadap sel WiDr dan selektivitasnya tinggi terhadap sel normal.

Sintesis dan uji sitotoksisitas senyawa turunan kalkon dan pirazolina yang mengandung cincin tiofena telah berhasil dilakukan. Senyawa kalkon disintesis melalui reaksi kondensasi Claisen-Schmidt dari 2-asetiltiofena dan metoksi benzaldehida menghasilkan kalkon A, B, C, dan D. Pirazolina disintesis melalui reaksi siklokondensasi antara senyawa kalkon (A dan C) dengan fenilhidrazin. Skema sintesis kalkon dan pirazolina disajikan pada Gambar 1. Kalkon A, B, dan C disintesis dari 2-asetiltiofena dan metoksi benzaldehida menggunakan katalis basa KOH 40% (b/v) melalui pengadukan selama 24 jam pada suhu ruang. Kalkon D disintesis menggunakan katalis asam HCl 10% (v/v dalam asam asetat glasial) yang diaduk selama 24 jam pada suhu ruang. Kalkon A dan C hasil sintesis dilarutkan dengan etanol, ditambahkan katalis basa NaOH dan fenilhidrazin, kemudian dilanjutkan refluks selama 24 jam hingga terbentuk produk akhir senyawa pirazolina. Elusidasi struktur kalkon dan pirazolina dilakukan dengan spektrometer FTIR, GC-MS, 1H- dan 13C-NMR. Uji antikanker kalkon dan pirazolina terhadap beberapa sel kanker dan sel normal dilakukan dengan menggunakan MTT assay untuk mengetahui IC50nya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa kalkon A, B, C dan D telah berhasil disintesis dengan yield berturut-turut sebesar: 98,63; 83,63; 97,56; dan 50%. Senyawa pirazolina A dan C juga berhasil disintesis dengan yield sebesar 60,37 dan 74,85%. Uji antikanker senyawa kalkon (A-D) dan pirazolina (A dan C) dilakukan secara in vitro terhadap sel kanker payudara (T47D dan 4T1), sel kanker leher rahim (HeLa), sel kanker kolon (WiDr) dan sel normal (Vero). Hasil menunjukkan bahwa kalkon C memiliki aktivitas antikanker terbaik dengan IC50 0,18 μg/mL terhadap sel WiDr dan selektivitasnya tinggi terhadap sel normal.

Kata Kunci : Antikanker, kalkon, tiofena, pirazolina, MTT assay.

  1. S2-2022-466486-Abstract.pdf  
  2. S2-2022-466486-Bibliography.pdf  
  3. S2-2022-466486-Tableofcontents.pdf  
  4. S2-2022-466486-Title.pdf