Laporkan Masalah

Strategi Bertahan Hidup Pelaku Usaha Kerajinan Batik Kayu selama Pandemi COVID-19 di Dusun Krebet, Desa Sendangsari, Kabupaten Bantul, DIY

WIDYA AYU FATMAH, Dra. Susi Daryanti, M.Sc.

2022 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN

Skripsi ini ialah hasil penelitian mengenai strategi bertahan hidup para pelaku usaha kerajinan batik kayu selama pandemi COVID-19 di Desa Krebet. Terjadinya perubahan penghidupan akibat pandemi menjadi indikasi masalah yang utamanya melatarbelakangi penelitian ini. Profesi utama sebagai pengrajin yang telah lama mereka geluti harus mengalami gangguan dikarenakan kebijakan COVID-19. Hal inilah yang selanjutnya membuat kondisi ekonomi mereka mengalami penurunan secara tiba-tiba. Oleh karena itu, penggambaran segala cara yang dilakukan para pelaku usaha kerajinan demi mempertahankan kelangsungan hidupnya selama pandemi menjadi tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini. Teori Penghidupan Berkelanjutan merupakan teori yang digunakan untuk menganalisis permasalahan di atas, berikut dengan konsep Strategi Bertahan Hidup milik Edi Suharto.Penelitian ini sendiri menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara yang mendalam, observasi non-partisipan, serta dokumentasi. Penentuan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling dan snowball sampling kepada 13 informan yaitu 7 pelaku usaha kerajinan batik kayu, 3 orang pengurus Koperasi Sido Katon, dan 3 orang dari Dinas Koperasi,UKM,dan Perindustrian Kabupaten Bantul. Adapun teknik analisis data diolah dengan model dari Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data,dan menarik kesimpulan/verifikasi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dalam usahanya menciptakan tujuan penghidupan berkelanjutan para pelaku usaha kerajinan di Desa Krebet dapat memanfaatkan 5 modal kehidupan yang ada di sekitarnya, yaitu modal manusia, modal keuangan, modal sosial, modal alam, dan modal fisik. Dari 5 modal tersebut diketahui bahwa hanya 3 modal penghidupan saja yang digunakan mereka untuk menunjang strategi bertahan hidupnya selama pandemi yaitu modal manusia, modal keuangan, serta modal alam. Ketiganya menjadi factor pendukung yang memunculkan ragam startegi bertahan hidup berupa startegi aktif, strategi pasif, dan strategi jaringan. Modal manusia dan modal alam mendukung hadirnya startegi aktif berupa diversifikasi pemasaran, diversifikasi mata pencaharian, serta pelibatan anggota keluarga dalam bekerja. Strategi pasif berupa pengelolaan dalam biaya pendidikan anak serta pemanfaatan tabungan pribadi dipengaruhi oleh modal keuangan. Sedangkan pada strategi jaringan, modal keuangan pulalah yang turut menjadi aset pendukung untuk terwujudnya siasat bertahan hidup berupa pemanfaatan akan bantuan pemerintah serta berhutang.

This research is the result of the study on the survival strategies of the wooden batik maker business during the COVID-19 pandemic in Krebet Village. The change in livelihoods due to the pandemic indicates the main problem behind this research. The primary profession of artisans they have been in for a long time had to experience disruption due to the COVID-19 policy. This, in turn, makes their economic condition experience a sudden decline. Therefore, the description of all the ways that handicraft businesses do to maintain their survival during the pandemic is the goal to be achieved from this research. Sustainable Livelihoods Theory is the theory used to analyze the problems above, along with the concept of Edi Suharto's Survival Strategy. This research uses descriptive qualitative research methods with data collection techniques through in-depth interviews, non-participant observation, and documentation. Determination of informants was carried out by purposive sampling and snowball sampling techniques on thirteen informants, namely seven entrepreneurs of wooden batik handicrafts, three managements of Sido Katon Cooperative, and three people from the Department of Cooperatives, SMEs, and Industry of Bantul Regency. The data analysis technique is processed with the model from Miles and Huberman, namely data reduction, data presentation, and concluding/verification. The results of research indicate that in their efforts to create sustainable livelihood goals, handicraft business actors in Krebet Village can take advantage of the five life capitals around them, namely human capital, financial capital, social capital, and natural capital, and physical capital. Of the five capitals, it is known that only three livelihoods are used by them to support their survival strategies during the pandemic, namely human capital, financial capital, and natural capital. All three are keeping factors that give rise to various survival strategies in active systems, passive strategies, and network strategies. Human capital and natural capital support the presence of an operational plan in the form of marketing diversification, diversification of livelihoods, and involving family members in work. Passive systems in the condition of managing children's education costs and using personal savings are influenced by financial capital. While in the network strategy, financial capital is also a supporting asset for the realization of survival strategies by utilizing government assistance and debt.

Kata Kunci : strategi bertahan hidup, UMKM, pandemi, COVID-19

  1. S1-2022-394627-abstract.pdf  
  2. S1-2022-394627-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-394627-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-394627-title.pdf