Laporkan Masalah

Teknik dan Kesepadanan Penerjemahan Partikel Fatis Bahasa Jerman Pada Novel Momo ke dalam Bahasa Indonesia

CYNTHIA YANDA S, Dr. Sajarwa, M.Hum.

2022 | Tesis | MAGISTER LINGUISTIK

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji teknik-teknik penerjemahan yang digunakan penerjemah dalam menerjemahkan partikel fatis bahasa Jerman pada novel Momo ke dalam bahasa Indonesia. Di samping itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengkaji implikasi dari penerapan teknik-teknik penerjemahan partikel fatis bahasa Jerman ke dalam bahasa Indonesia terhadap kesepadanan hasil terjemahan. Data berupa partikel fatis dalam penelitian ini ditemukan sebanyak 199 data. Dari total 18 teknik penerjemahan yang dikemukakan oleh Molina dan Albir (2002), hanya 6 (enam) teknik penerjemahan tersebut yang ditemukan dalam penelitian ini. Dilihat dari frekuensi kemunculannya, teknik penerjemahan yang paling banyak digunakan adalah teknik penerjemahan transposisi yakni sebanyak 61 data (30.7%). Teknik penerjemahan kedua yang banyak digunakan adalah kesepadanan lazim (established equivalence) yakni sebanyak 56 data (28.1%). Lebih lanjut, teknik penerjemahan reduksi ditemukan sebanyak 33 data (16.6%), teknik penerjemahan harfiah (literal translation) ditemukan sebanyak 19 data (9.5%), teknik penerjemahan kreasi diskursif (discursive creation) ditemukan pada 17 data (8.5%), dan teknik penerjemahan kompensasi ditemukan pada 13 data (6.5%). Selanjutnya, implikasi dari penerapan teknik penerjemahan terhadap kesepadanan makna dan hasil terjemahan, data dianalisis mengacu pada teori kesepadanan yang dikemukakan oleh Otto Kade (1968). Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini, kesepadanan yang paling banyak muncul adalah kesepadanan total yakni sebanyak 120 data (60.3%). Tipe kesepadanan opsional muncul sebanyak 46 kali (23.1%) dan tipe kesepadanan rata-rata muncul sebanyak 33 kali (16.6%). Dalam penelitian ini tidak ditemukan hasil terjemahan yang memiliki kesepadanan nol.

This study aims to examine the translation techniques used by translator in translating German phatic particles in the novel Momo into Indonesian. In addition, this study also aims to examine the implications of applying phatic particle translation techniques from German into Indonesian on the equivalence of the translation results. Data in the form of phatic particles in this study found 199 data. From a total of 18 translation techniques proposed by Molina and Albir (2002), only 6 (six) translation techniques were found in this study. Based on the frequency of occurrence, the most widely used translation technique is the transposition translation technique with 61 data (30.7%). The second translation technique that is widely used is established equivalence with 56 data (28.1%). Furthermore, reduction translation techniques were found in 33 data (16.6%), literal translation techniques were found in 19 data (9.5%), discursive creation translation techniques were found in 17 data (8.5%), and discursive creation techniques were found in 17 data (8.5%), and compensation translation was found in 13 data (6.5%). In order to analyze the implications of the application of translation techniques on the equivalence of translation results, the data were analyzed referring to the equivalence theory proposed by Otto Kade (1968). Based on the results of the analysis in this study, the most common equivalence that appears is the total equivalence of 120 data (60.3%). The optional equivalence appeared 46 times (23.1%) and the average equivalence appeared 33 times (16.6%). In this study, no translation results were found that had zero equivalence.

Kata Kunci : partikel fatis, teknik penerjemahan, kesepadanan

  1. S2-2022-467062-abstract.pdf  
  2. S2-2022-467062-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-467062-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-467062-title.pdf