Laporkan Masalah

Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Pelaksanaan Program PMT-P bagi Balita Gizi Kurang di Kabupaten Sleman

RIYANTI DINA KUSUMA, Dr. Siti Helmyati, DCN., M.Kes; Rahadyana Muslichah, S.Gz., M.Sc

2022 | Skripsi | S1 GIZI KESEHATAN

Latar belakang: Pandemi COVID-19 menghambat program PMT-P pada balita. Jika tidak diantisipasi, dapat meningkatkan risiko masalah gizi akut dan gizi kronik (stunting). Kabupaten Sleman sendiri merupakan daerah lokus baru stunting. Dengan demikian, diperlukan kajian mengenai dampak pandemi COVID-19 terhadap pelaksanaan program PMT-P bagi balita sebagai upaya pencegahan stunting di Kabupaten Sleman. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus di wilayah kerja Puskesmas Tempel 2. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Subjek penelitian dipilih menggunakan metode maximum variation sampling. Hasil: Input PMT-P yang terdampak pandemi ialah tenaga dimana terdapat petugas yang terinfeksi dan dialihkan untuk penanganan COVID-19. Selain itu terdapat tambahan pedoman, panduan dan SOP yang digunakan selama pandemi COVID-19 dari Kemenkes serta dinas kesehatan. Untuk proses pelaksanaan PMT-P terdapat perubahan dalam persiapan, pendistribusian, pencatatan, pelaporan, dan pemantauan yang menyesuaikan protokol kesehatan. Sedangkan untuk output terdapat perubahan pada ketepatan waktu konsumsi biskuit MT oleh balita sasaran karena pendistribusian biskuit MT yang sempat terganggu akibat fokus yang teralihkan untuk penanganan COVOD-19. Kesimpulan: Berdasarkan pendekatan teori logical model, pandemi mempengaruhi input, proses, dan output program PMT-P bagi balita gizi kurang di Kabupaten Sleman.

Background: The COVID-19 pandemic has hampered the PMT-P program for toddlers. If not anticipated, it can increase the risk of acute nutritional problems and chronic nutrition (stunting). Sleman Regency itself is a new locus of stunting. Thus, it is necessary to study the impact of the COVID-19 pandemic on the implementation of the PMT-P program for toddlers as an effort to prevent stunting in Sleman Regency. Methods: This research is a qualitative research with a case study approach in the work area of the Tempel 2 Health Center. Data was collected by means of in-depth interviews and documentation studies. Research subjects were selected using the maximum variation sampling method. Result: The PMT-P inputs affected by the pandemic are personnel where there are officers who are infected and diverted to handle COVID-19. In addition, there are additional guidelines, guidelines and SOPs used during the COVID-19 pandemic from the Ministry of Health and the health office. For the PMT-P implementation process, there are changes in the preparation, distribution, recording, reporting, and monitoring that adjust the health protocol. As for the output, there is a change in the timeliness of consumption of MT biscuits by targeted toddlers because the distribution of MT biscuits was disrupted due to shifting focus on handling COVOD-19. Conclusion: Based on a logical model theory approach, the pandemic affects the input, process, and output of the PMT-P program for undernourished children under five in Sleman Regency.

Kata Kunci : PMT-Pemulihan, balita gizi kurang, pandemi COVID-19, stunting, Kabupaten Sleman

  1. S1-2022-423801-abstract.pdf  
  2. S1-2022-423801-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-423801-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-423801-title.pdf