Laporkan Masalah

NASIONALISME ALJAZAIR DALAM NOVEL AD-DIWANU AL-ISBARTIY KARYA 'ABDU AL-WAHHAB AL-'AISAWIY: ANALISIS SASTRA POSKOLONIAL

USADANI WIDYA SWANANDA, Dr. Mahmudah, S.S., M.Hum.

2022 | Skripsi | S1 SASTRA ARAB

Aljazair merupakan salah satu negara dalam wilayah Arab yang memiliki sejarah penjajahan yang panjang. Novel Ad-Diwanu al-Isbartiy karya 'Abdu al-Wahhab 'Aisawiy merupakan salah satu karya sastra yang menggambarkan kondisi rakyat Aljazair di masa permulaan pendudukan Prancis dan berjuang melawan hierarki kekuasaan kolonialisme tahun 1813-1833. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan retorika tradisi dan retorika pembangunan dalam proses pembentukan nasionalisme dalam novel tersebut. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori poskolonialisme dalam pandangan Lo dan Gilbert. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kepustakaan dalam pengumpulan data dan metode dialektika dalam analisis data. Hasil penelitian terhadap novel Ad-Diwanu al-Isbartiy karya 'Abdu al-Wahhab 'Aisawiy menunjukkan bahwa nasionalisme Aljazair terbentuk dalam dua retorika, yaitu retorika tradisi dan retorika pembangunan. Retorika tradisi direpresentasikan dalam tiga bentuk, yaitu agama, sejarah, dan praktik-praktik kerakyatan. Retorika pembangunan direpresentasikan melalui lima gagasan, yaitu gagasan modernitas, gagasan ilmu pengetahuan, gagasan rasionalisasi, gagasan globalisasi, dan gagasan gender. Retorika tradisi dan retorika pembangunan hadir sebagai dasar terbentuknya nasionalisme dalam diri rakyat Aljazair dan melenturkan ikatan-ikatan perbedaan serta melihat masa depan bangsa terjajah sebagai sebuah bangsa yang berdaulat dan dapat menentukan nasib sendiri.

Algeria is one of the countries in the Arab region that has a long history of colonialism. The novel Ad-Diwanu al-Isbartiy by 'Abdu al-Wahhab 'Aisawiy is a novel that describes the condition of Algerians in the early days of the French occupation who struggled against the colonial power hierarchy in 1813-1833. This study aims to reveal the rhetoric of tradition and rhetoric of development in the process of forming nationalism in the novel Ad-Diwanu al-Isbartiy by 'Abdu al-Wahhab 'Aisawiy. The theory used in this study is the theory of postcolonialism within the limits of Lo and Gilbert. The research method used in this research is dialectical method. Based on the analysis of the novel Ad-Diwanu al-Isbartiy, the following results were found. The nationalism of the Algerians is formed in two rhetorics, namely the rhetoric of tradition and the rhetoric of development. The rhetoric of tradition is represented in three forms, religion, history, and popular practices. The development rhetoric is represented through five ideas, the idea of modernity, the idea of science, the idea of rationalization, the idea of globalization, and the idea of gender. The rhetoric of tradition and rhetoric of development is present as the basis for the formation of nationalism in the Algerian and flexes the bonds of difference and sees the future of the colonized nation as a sovereign nation and can determine its own destiny.

Kata Kunci : Nasionalisme, poskolonialisme, Aljazair, Ad-Diwanu al-Isbartiy

  1. S1-2022-413365-abstract.pdf  
  2. S1-2022-413365-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-413365-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-413365-title.pdf