Laporkan Masalah

BIOLOGI REPRODUKSI IKAN SWANGGI (Priacanthus sp.) DI PERAIRAN PANTAI BARON KABUPATEN GUNUNGKIDUL

SUKMA KHARISMA PUTRA, Dr. Eko Setyobudi, S.Pi., M.Si.

2022 | Skripsi | S1 MANAJEMEN SUMBERDAYA AKUATIK

Swanggi (Priacanthus sp.) merupakan ikan yang memiliki nilai ekologi dan ekonomi sehingga harus dijaga kelestariannya. Aspek reproduksi mempunyai peranan penting untuk menjaga kelestarian ikan swanggi (Priacanthus sp.) di perairan Pantai Baron Kabupaten Gunungkidul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek biologi reproduksi ikan swanggi meliputi nisbah kelamin, tingkat kematangan gonad, indeks kematangan gonad, fekunditas, dan diameter telur. Sampel ikan diperoleh dari nelayan di Pantai Baron Gunungkidul, dikumpulkan selama bulan September 2021 hingga Januari 2022. Setiap sampel ikan diukur panjang, ditimbang berat tubuh, diidentifikasi jenis kelamin, ditentukan tingkat kematangan gonadnya dan dilakukan penimbangan gonadnya, serta perhitungan jumlah telur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang ikan swanggi berkisar antara 14,2-26,1 cm dengan berat berkisar antara 41,8-261 g. Rasio ikan swanggi jantan dan betina tidak seimbang. Puncak pemijahan diduga terjadi pada bulan Januari yang ditandai dengan jumlah TKG III dan IV paling banyak pada bulan tersebut. Nilai indeks kematangan gonad ikan jantan berkisar antara 0,04%-1,87% dan ikan betina 0,04-3,46%. Fekunditas total berkisar antara 1.057-41.275 butir dengan rerata 4.576 butir. Ukuran diameter telur berkisar antara 0,027-0,51 mm, ukuran ikan swanggi pertama kali matang gonad dipekirakan 21,11 cm untuk ikan jantan dan 22,26 cm untuk ikan swanggi betina. Ukuran pertama kali ikan swanggi tertangkap diperkirakan 20,72 cm. Nilai Lc lebih kecil dibandingkan Lm sehingga diduga sebagian besar ikan swanggi yang tertangkap dalam kondisi belum siap memijah

Red bigeye fish (Priacanthus sp.) is a fish that has ecological and economic value so it must be preserved. Reproductive aspects have an important role in preserving the red bigeye fish (Priacanthus sp.) in the waters of Baron Beach, Gunungkidul Regency. This study aims to determine the biological aspects of red bigeye fish reproduction including sex ratio, gonadal maturity level, gonadal maturity index, fecundity, and egg diameter. Fish samples obtained from fishermen at Baron Beach, Gunungkidul, were collected from September 2021 to January 2022. Each fish sample was measured for length, body weight, identified by sex, determined gonad maturity level and gonads were weighed, as well as counting the number of eggs. The results showed that the length of red bigeye fish ranged from 14,2-26,1 cm with a weight ranging from 41,8-261 g. The ratio of male and female red bigeye fish is not balanced. The peak of spawning is considered to occur in January which is marked by the highest number of TKG III and IV in that month. The gonadal maturity index value of male fish ranged from 0,04%-1,87% and female fish 0,04-3,46%. The total fecundity ranged from 1.057-41.275 grains with an average of 4.576 grains. The size of the egg diameter ranged from 0,027-0,51 mm, the size of the red bigeye fish at first gonad maturity was estimated at 21,11 cm for male fish and 22,26 cm for female red bigeye fish. The size of the first red bigeye fish caught was estimated at 20,72 cm. The value of Lc is smaller than Lm, so that most of the red bigeye fish caught are not ready to spawn

Kata Kunci : fekunditas, gonad, Gunungkidul, ikan demersal, IKG