Perbaikan Kerusakan Lahan Melalui Rekayasa Lereng dan Tata Guna Lahan Di Kabupaten Halmahera Utara
ROFITA, Dr Ir Sri Nuryani Hidayah Utami, MP, MSc; Prof Dr Ir Azwar Maas, MSc; Dr Makruf Nurudin, SP, MP
2022 | Disertasi | DOKTOR ILMU PERTANIANKasus kerusakan lahan di Indonesia semakin meningkat dan mengakibatkan kemunduran produktivitas tanah sehingga memicu terjadinya lahan kritis. Meluasnya lahan kritis tidak hanya disebabkan oleh faktor alam seperti erosi, longsor, banjir, dan perubahan iklim namun disebabkan oleh berbagai faktor seperti alih fungsi lahan dan miskelola lahan.Tujuan dari penelitian ini adalah menghimpun informasi kerusakan lahan berdasarkan faktor kondisi bentang lahan dan tanah, Menyusun dan memperbaiki peta status kerusakan lahan, dan Mengupayakan perbaikan status kerusakan lahan pada lahan rusak di Kabupaten Halmahera Utara. Penelitian ini terbagi menjadi dua tahap, yaitu tahap pertama identifikasi sebaran kerusakan lahan berdasarkan PP 150 Tahun 2000, tahap kedua percobaan lapangan melalui pengembangan tindakan konservasi. Metode penelitian ini terbagi menjadi dua, diantaranya stratified random sampling berdasarkan kelas kerusakan lahan dari peta aktual kerusakan lahan dan Rancangan tersarang. Hasil penelitian menunjukkan status kerusakan lahan di Kabupaten Halmahera Utara bervariasi dan status kerusakan sangat baik menjadi yang tertinggi 59,48 persen namun akan berpotensi apabila tidak dilakukan pengendalian kerusakan lahan dan faktor yang mempengaruhi kerusakan lahan di Kabupaten Halmahera Utara, yaitu kondisi iklim lebih dari 2,500 kemiringan lereng yang curam 26 sampai 40 persen hingga sangat curam lebih dari 40 persen, tidak ada tindakan konservasi mekanik maupun vegetatif, ditemukan solum tanah yang tipis kurang dari 60, fraksi pasir di beberapa daerah yang relatif lebih dari 80 persen, dan kebatuan permukaan lebih dari 40 persen, perubahan status kerusakan lahan di Kabupaten Halmahera disebabkan oleh kombinasi dari faktor kemiringan lereng, kebatuan permukaan, penggunaan lahan, dan solum tanah dan perbaikan status kerusakan lahan melalui percobaan lapangan dengan pembuatan terasering dengan kombinasi perlakuan pupuk kandang kambing dan pupuk NPK
Cases of land degradation in Indonesia are increasing and resulting in a decline in soil productivity, triggering the occurrence of critical land. The expansion of critical land is not only caused by natural factors such as erosion, landslides, floods, and climate change but is caused by various factors such as land conversion and land mismanagement. The purpose of this research is to collect land degradation information based on landscape and soil condition factors, compile and improve land degradation status maps, and strive to improve land degradation status on degradation land in North Halmahera Regency. This research is divided into two stages, namely the first stage of identification of the distribution of land degradation based on PP 150 of 2000, the second stage of field experiments through the development of conservation measures. This research method is divided into two, including stratified random sampling based on land degradation class from the actual map of land degradation and nested design. The results showed that the status of land degradation in North Halmahera Regency varied and the status of the degradation was very good being the highest 59,48 but it would be potential if no land degradation control was carried out and the factors that affect land degradation in North Halmahera Regency, namely climatic conditions 2,500, steep slope 40 to very steep 40, no mechanical or vegetative conservation measures, thin soil solum 60, sand fraction in some areas relatively 80, and surface rock 40,Changes in the status of land degradation in Halmahera Regency are caused by a combination of slope factors, surface rocks, land use, and soil solum and improvement of land degradation status through field experiments by making terracing with a combination treatment of goat manure and NPK fertilizer
Kata Kunci : Kerusakan Lahan, Lahan Kritis, Perbaikan, Terasering, Pupuk.