Laporkan Masalah

Perempuan Pesisir di Area Pertambangan: Studi Tentang Strategi Bertahan Hidup Perempuan Desa Torobulu, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara

HAPZAH, Dr. Dewi Haryani Susilastuti, M. Sc.; Dr. Pande Made Kutanegara, M. Si.

2022 | Tesis | MAGISTER KEPEMIMPINAN DAN INOVASI KEBIJAKAN

Permasalahan masyarakat pesisir begitu kompleks bahkan telah melekat bahwa masyarakat pesisir adalah masyarakat pinggiran yang terpinggirkan. Persoalan umum yang sering terjadi seperti kemiskinan, ketidak berdayaan, serta ditambah ketidak adilan gender yang sering terjadi pada perempuan pesisir. Isu ketidak adilan gender pada perempuan di daerah pesisir hampir dirasakan oleh di seluruh wilayah pesisir salah satunya adalah di Desa Torobulu, Kecamatan Laeya, Kabupaten Konawe selatan. Terlebih ditambah masuknya perusahaan-perusahaan tambang yang membuat masyarakat kehilangan pekerjaan utamanya, terlebih terhadap kaum perempuan pesisir. Dunia tambang selalu digambarkan sebagai dunia yang kerja yang penuh dengan resiko, kotor, dan panas sehingga perempuan tidak cocok bekerja disana. Selain itu perekrutan karyawan tambang penuh dengan syarat yang tidak dapat dipenuhi oleh masyarakat pesisir seperti tingkat pendidikan, keterampilan dan pengalaman kerja yang cukup di dunia pertambangan. Maka dari itu pemerintah desa dan dinas perikanan dan kelautan Konawe selatan melakukan kolaborasi berupa kebijakan yang diwujudkan dalam bentuk program-program yang dapat membantu para perempuan pesisir keluar dari permasalahan perekonomian yang menimpa keluarga mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus. Unit analisis yang digunakan adalah Pemerintah Desa, Dinas Perikanan, perempuan pesisir dan untuk menganalisis isu gender menggunakan model GAP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program yang dibuat oleh pemerintah belum berhasil mengubah keadaan dan kondisi perempuan pesisir. Perubahan yang terjadi pada perempuan pesisir di Desa Torobulu terlihat pada penambahan pekerjaan, namun belum mampu mandiri secara ekonomi, belum ada kesadaran untuk berubah. Hal ini terjadi karena belum adanya keberlanjutan dan pengawasan dari pemerintah mengenai program yang diberikan. Belum lagi perempuan harus menjalankan tiga peran yaitu peran produktif, reproduktif, dan peran komunitas sehingga mereka tidak punya waktu untuk mengasah keterampilan yang mereka peroleh dari program-program yang dibuat oleh pemerintah. Oleh sebab itu mereka membuat strategi-strategi agar dapat bertahan hidup dari keterpurukan ekonomi. Adapun strategi yang dilakukan oleh perempuan pesisir ada tiga yaitu strategi aktif, strategi pasif, dan strategi jaringan, meski strategi ini tidak berjangka panjang namun setidaknya dapat menutupi kebutuhan rumah tangganya.

The problems of coastal communities are so complex that it has even been embedded that coastal communities are marginalized communities. Common problems that often occur, such as poverty, powerlessness, and added gender inequality that often occurs in coastal women. The issue of gender inequality in coastal areas is almost felt by all coastal areas, one of which is in Torobulu Village, Laeya District, South Konawe Regency. Moreover, the inclusion of mining companies has caused the community to lose their main job, especially for coastal women. The mining world has always been described as a working world that is full of risks, dirty, and hot so that women are not suitable to work there. In addition, the recruitment of mining employees is full of conditions that cannot be met by coastal communities, such as adequate levels of education, skills and work experience in the mining world. Therefore, the village government and the fishery and marine service in South Konawe collaborate in the form of policies that are realized in the form of programs that can help coastal women get out of the economic problems that befell their families. This research uses a qualitative approach with case studies. The unit of analysis used is the Village Government, Fisheries Service, coastal women and to analyze gender issues using the GAP model. The results of the study indicate that the program made by the government has not succeeded in changing the circumstances and conditions of coastal women. Changes that occur in coastal women in Torobulu Village can be seen in the addition of jobs, but they have not been able to be economically independent, there is no awareness to change. This happens because there is no sustainability and supervision from the government regarding the program provided. Not to mention that women have to carry out three roles, namely productive, reproductive, and community roles so that they do not have time to hone the skills they have acquired from programs made by the government. Therefore they make strategies in order to survive the economic downturn. There are three strategies carried out by coastal women, namely an active strategy, a passive strategy, and a network strategy, although this strategy is not long-term but at least it can cover the needs of the household.

Kata Kunci : Kata Kunci: Perempuan Pesisir, Kebijakan pertambangan, Strategi bertahan hidup

  1. S2-2022-435289-abstract.pdf  
  2. S2-2022-435289-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-435289-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-435289-title.pdf