Laporkan Masalah

PENGUKURAN BIDANG DISKONTINUITAS UNTUK ANALISIS KERUNTUHAN LERENG DENGAN METODE STRUCTURE FROM MOTION MENGGUNAKAN WAHANA DRONE PADA LERENG DI DAERAH HARGOWILIS, KECAMATAN KOKAP, KABUPATEN KULON PROGO, PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PIETER CHANDRA ALFADEC WARUWU, Dr.Eng. Ir. Agung Setianto, S.T., M.Si., IPM.

2022 | Skripsi | S1 TEKNIK GEOLOGI

Pengukuran bidang diskontinuitas merupakan salah satu data penting untuk menentukan kinematika keruntuhan lereng. Pengukuran diskontinuitas dapat dilakukan dengan pengukuran kompas geologi, tetapi hanya terbatas pada daerah yang dapat dijangkau dan tidak membahayakan. Metode yang dapat membantu pengukuran bidang diskontinuitas yaitu teknik fotogramteri dan Structue from Motion. Metode ini menggunakan data mentah berupa foto singkapan yang diolah menjadi point cloud dalam perangkat lunak Agisoft Metashape untuk diolah menjadi model 3 dimensi. Model ini kemudian digunakan untuk melakukan pengukuran kedudukan bidang diskontinuitas secara digital dengan plug-in Compass dan FACETS dalam perangkat lunak CloudCompare. Lokasi tebing penelitian terletak di barat dari Waduk Sermo, Hargowilis, Kokap, Kulon Progo, D.I. Yogyakarta. Pengukuran dengan plug-in Compass dilakukan dengan tracing visual bidang diskontinuitas secara manual dan menghasilkan 511 pengukuran dengan konsentrasi kedudukan kelompok bidang diskontinuitas yaitu N220 derajat E/31 derajat dan N190 derajat E/28 derajat. Sedangkan FACETS melakukan pengukuran secara otomatis dengan algoritma Kd-Nearest 435 pengukuran dan memiliki kedudukan kelompok diskontinuitas pada N220 derajat E/30 derajat dan N188 derajat E/27 derajat. Data pengukuran bidang diskontinuitas di validasi dengan pengukuran lapangan pada beberapa titik yang mudah dijangkau. Hasil pengukuran diskontinuitas dilakukan untuk menentukan model keruntuhan lereng pada lokasi penelitian dan potensi model terjadinya keruntuhan lereng yaitu tipe wedge sliding atau keruntuhan membaji dengan presentase 22,03% berdasarkan plug-in Compass dan 23,36% berdasarkan plug-in FACETS.

Discontinuity measurements data are important in determining the stability of slope in a ceratin area.Discontinuity measuremnets can be done by a conventional way using geological compass, but only limited in reachable area. One of the methods that can be done to measure a discontinuity in unreachable area are Structure from Motion. This method is using photos of the object to then processed as point cloud in Agisoft Metashape to reconstruct a 3D model of an object. This 3D model of an object is then used a model to perform discontinuity measurement using Compass and FACETS plug-in in CloudCompare. This research is conducted on a cliff west of Sermo Reservoir, Hargowilis, Kokap, Kulon Progo Regency, D.I. Yogyakarta. Measurement using Compass is done manually by tracing a discontinuity plane in the model visually. 511 measurements recorded with concentration of discontinuity sets placements are N220 degree E/31 degree and N190 degree E/28 degree. Meanwhile, FACETS measurement is done manually by Kd-Nearest algorithm and recorded 435 measurements with concentration of discontinuity sets placements are N220 degree E/30 degree dan N188 degree E/27 degree. This software-based method then validated with some field measurement in certain points, which is at safe and reachable points. The result of discontinuity measurements is then applied to analyze the slope stability of the cliff and the slope stability possibility are wedge sliding with 22,03% possibility based by Compass data and 23,36% based on FACETS.

Kata Kunci : Strucutre from Motion, bidang diskontinuitas, keruntuhan lereng, point cloud, drone

  1. S1-2022-413655-abstract.pdf  
  2. S1-2022-413655-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-413655-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-413655-title.pdf