Laporkan Masalah

PERANCANGAN MODEL BISNIS PAKAIAN RAMAH LINGKUNGAN "WASTIE UNBESTIE"

AISYANA REVI A W, Rocky Adiguna, SE., M.Sc., Ph.D

2022 | Tesis | Magister Manajemen

Sektor industri tekstil dan pakaian masuk ke dalam lima sektor manufaktur yang menjadi prioritas negara dalam target bisnis berkelanjutan di masa depan serta dalam pengembangan sistem ekonomi sirkular di Indonesia. Namun, adanya peningkatan produksi pakaian tersebut menciptakan permasalahan lingkungan yang baru yaitu limbah tekstil yang menyebabkan isu perubahan iklim semakin memburuk. Salah satu upaya penanggulangan untuk mengurangi limbah tersebut yaitu mengubah kebiasaan produksi pakaian mode cepat menjadi mode lambat yaitu pakaian ramah lingkungan. Kampanye pakaian ramah lingkungan secara global sudah mulai disebarluaskan dan Indonesia sebagai negara berkembang perlu untuk memulainya. Adapun banyak manfaat yang didapatkan dari bisnis pakaian ramah lingkungan meliputi aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial. Pada aspek ekonomi, penggunaan sistem ekonomi sirkular menciptakan siklus efektif bagi pembiayaan dan permodalan. Sedangkan pada aspek lingkungan, penggunaan material ramah lingkungan tidak membahayakan alam sekitar karena tidak meninggalkan jejak karbon dan zat kimia. Sedangkan pada aspek sosial, adanya pemberdayaan pengrajin lokal dapat meningkatkan tarah hidup, HAM, dan kesejahteraan mereka. Sehingga, bisnis pakaian ramah lingkungan menawarkan banyak solusi dan manfaat bagi sekitar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif melalui pendekatan analisis konten dengan melibatkan 5 informan penelitian melalui wawancara semi tersetruktur dan 107 responden penelitian melalui penyebaran survei kuesioner. Data tersebut digunakan sebagai acuan penyusunan peta empati dan tiga lapisan kanvas model binis (TLBMC) perusahaan Wastie Unbestie. Berdasarkan dari analisis dan hasil penelitian, modal yang dibutuhkan perusahaan adalah Rp 70.700.000 dan memperoleh nilai NPV Rp 756.014.167, IRR 72%, dan nilai pengembalian selama 2 tahun 10 bulan . Dengan demikian, Wastie Unbestie mampu memanfaatkan peluang dengan menawarkan fasilitas dan pelayanan yang belum dimiliki kompetitor lain serta berkontribusi positif pada lingkungan dan sosial.

The textile and clothing industry is one of five Indonesia prioritized manufacturing sectors for future sustainable business targets and the development of a circular economy system. However, the increase in clothing production creates a new environmental problem, namely textile waste which causes the issue of worsen climate change. One of the countermeasures to reduce this waste is to shift the production of fast fashion clothing into slow mode, namely sustainable fashion. The campaign for sustainable fashion globally has begun to be disseminated. There are many benefits derived from the environmentally friendly clothing business, including economic, environmental, and social aspects. Therefore, as a developing country, Indonesia needs to start considering sustainable fashion. In the economic aspect, the use of a circular economy system creates an effective cycle for financing and capital. Meanwhile, in the environmental perspective, the use of environmentally friendly materials does not harm the environment because it does not leave a carbon footprint and chemical substances. While on the social aspect, the empowerment of local craftsmen can improve their standard of living, human rights, and welfare. Thus, the sustainable fashion offers many solutions and benefits for the environment. The method used in this study is qualitative with a content analysis approach involving 5 research informants through semi-structured interviews with fashion observers and 107 research respondents through the distribution of questionnaire surveys. In addition to these methods, observations are also made to see the advantages and disadvantages of similar competitors. Based on the analysis and research results, the data are used as a reference for the preparation of an empathy map and triple layered of the Wastie Unbestie business model canvas (TLBMC). Based on the result of analysis and research, the capital needed to run the business is IDR 70.700.000 and gets an NPV value is IDR 756.014,167, IRR value is 72%, and the return value for 2 years 10 months. Therefore, Wastie Unbestie is feasible to offer facilities and services that other competitors do not yet have and contribute positively to the environment and society.

Kata Kunci : Pakaian ramah lingkungan, bisnis, peta empati, TLBMC, ekonomi, sosial, lingkungan.

  1. S2-2022-470876-abstract .pdf  
  2. S2-2022-470876-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-470876-tableofcontent .pdf  
  4. S2-2022-470876-title.pdf