Laporkan Masalah

SUPPLY AND VALUE CHAINS OF SMALLHOLDER TEAK TIMBER IN YOGYAKARTA PROVINCE

DIAN YUANITA W, Prof. Dr. Ir. Masyhuri; II. Ir. Any Suryantini, M.M., P.hD

2022 | Tesis | Magister Manajemen Agribisnis

Provinsi Yogyakarta merupakan salah satu provinsi penghasil kayu jati terbesar di Indonesia, khususnya kayu yang berasal dari hutan rakyat. Peluang tumbuhnya pengusahaan jati rakyat sejalan dengan semakin besarnya tantangan yang dihadapi petani untuk memasuki pasar. Pentingnya memahami seluk-beluk pengusahaan jati rakyat diperlukan untuk mengetahui efektivitas rantai pasok kayu jati rakyat, meningkatkan aspek finansial, dan menghasilkan nilai tambah yang setara bagi semua aktor pengusahaan jati rakyat di Provinsi Yogyakarta. Panduan analisis rantai nilai dari M4P (FAO) digunakan untuk menganalisis rantai pasok dan rantai nilai. Sedangkan Metode Hayami digunakan untuk menghitung nilai tambah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua pola rantai pasok kayu jati rakyat di Provinsi Yogyakarta. Dari segi rantai nilai, petani menunjukkan pendapatan paling rendah dibandingkan dengan aktor lainnya. Sementara industri furnitur menghasilkan pendapatan tertinggi. Distribusi nilai tambah juga terlihat tidak merata antar aktor, yang terutama dipengaruhi oleh akses pasar dan skala usaha.

Yogyakarta Province is one of the largest teak timber-producing provinces in Indonesia, especially timber originating from smallholder forests. The growing opportunity for smallholder teak is in line with the greater challenge faced by farmers when entering markets. The importance of understanding the intricacies of smallholder teak business is required whether it is true smallholder teak timber supply chain has been effective, improved financial aspects, and generate equal value-added for all actors. The value chain analysis guidance from M4P (FAO) was used to analyse the supply chain and value chain. Meanwhile, the Hayami Method was used to calculate the value-added. The results indicated that there are two patterns of the smallholder teak timber supply chain in Yogyakarta Province. It is acknowledged farmers to have the lowest income compared with other actors. Meanwhile, furniture industries generate the highest income. The value-added distribution is also shown unequal among actors, which is primarily influenced by market access and scale of business.

Kata Kunci : smallholder teak, supply chain, value chain, value-added

  1. S2-2022-466605-abstract.pdf  
  2. S2-2022-466605-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-466605-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-466605-title.pdf