UPAYA TNI AD DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME PRAJURIT MELALUI LATIHAN MENEMBAK SENJATA BERAT MERIAM 105 MM/TARIK (Studi di Batalyon Artileri Medan 3/105 Tarik/NP, Magelang-Jawa Tengah)
SUAKA OBET N. SINAGA, Dr. Dafri Agussalim, M.A./ Ir. Muhammad K. Herliansyah, ST., MT., Ph.D., IPM., ASEAN ENG.
2022 | Tesis | MAGISTER KETAHANAN NASIONALIndonesia sebagai negara yang masih berkembang dengan cakupan wilayah yang luas, dengan jumlah penduduk yang besar dan geopolitik posisi negara dan wilayah yang sangat strategis, menjadikan Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai komponen utama dalam pertahanan negara. Salah satu unsur kekuatan militer Indonesia adalah kekuatan pendukung Artileri Medan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (Armed TNI AD). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis upaya TNI AD dalam meningkatkan profesionalisme prajurit Armed melalui pelaksanaan latihan menembak senjata berat meriam 105 mm/tarik di Batalyon Armed 3/105 Tarik/NP, dan menganalisis peningkatan profesionalisme prajurit Armed melalui pelaksanaan latihan menembak senjata berat meriam 105 mm/tarik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Penelitian dilakukan di Markas Yonarmed 3/105 Tarik yang berada di Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah. Analisis data dalam penelitian ini mengacu pada model analisis interatif yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Latihan Menembak Senjata Berat Teknis Yonarmed 3/105 Tarik TA 2019 yang secara umum kesiapan pelaku latihan dan penguasaan materi pada setiap kelompok dinyatakan baik dan dianggap mampu meningkatkan profesionalisme prajurit. Profesionalisme prajurit Armed yang terbentuk dari Latbakjarat hasil temuan penelitian diunjukkan dengan kemampuan yang dimiliki prajurit Armed dalam melaksanakan prosedur pelayanan tembakan, kemampuan dalam melaksanakan pelayanan Meriam, kemampuan dalam melaksanakan pimpinan penembakan, peninjauan tembakan, dan kemampuan dalam menyelenggarakan sistem komunikasi. Kemampuan prajurit Armed yang diperoleh dari latihan menembak senjata berat meriam 105 mm/tarik tentunya akan dapat menunjang pelaksanaan tugas pokok TNI AD khususnya di wilayah Kodam IV/Diponegoro. Kata kunci: profesionalisme prajurit, latihan menembak senjata berat.
Indonesia as a country that is still developing with a wide area coverage, with a large population and a very strategic geopolitical position of the country and region, makes the Indonesian National Army (TNI) the main component in national defense. One element of Indonesia's military strength is the support force for the Indonesian Army's Field Artillery (Armed TNI AD). The purpose of this study was to analyze the efforts of the Indonesian Armed Forces in increasing the professionalism of Armed soldiers through the implementation of training in shooting heavy weapons with a 105 mm cannon at Batalyon Armed 3/105 Tarik/NP, and to analyze the increase in the professionalism of Armed soldiers through training in shooting heavy weapons with a 105 mm cannon. The method used in this research is descriptive qualitative method. The research was conducted at Yonarmed 3/105 Tarik Headquarters in Magelang Regency, Central Java Province. Data analysis in this study refer to the interactive analysis model, namely data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Research results showed that the implementation of the Yonarmed 3/105 Tarik Technical Heavy Weapon Shooting Exercise FY 2019, which in general was the readiness of the trainees and the mastery of the material in each group, was declared good and considered capable of increasing the professionalism of the soldiers. The professionalism of Armed soldiers formed from Latbakjarat research findings is demonstrated by the capabilities of Armed soldiers in carrying out shooting service procedures, ability to carry out cannon services, ability to carry out shooting leadership, review of shots, and ability to organize communication systems. The ability of Armed soldiers obtained from the exercise of shooting heavy weapons with a 105 mm cannon will certainly be able to support the implementation of the main tasks of the Indonesian Army, especially in the Kodam IV/Diponegoro regional. Keywords: soldier's professionalism, heavy weapon shooting practice.
Kata Kunci : profesionalisme prajurit, latihan menembak senjata berat/ soldier's professionalism, heavy weapon shooting practice.