Hubungan Antara Kualitas Relasi Saudara Kandung dan Kepuasan Hidup Dengan Kecenderungan Memiliki Ide Bunuh Diri Pada Individu Beranjak Dewasa Yang Merantau

INDAH PUTRI 'AISYAH, Dr. Budi Andayani, M.A., Psikolog

2022 | Skripsi | S1 PSIKOLOGI

Jauh dari keluarga dapat menjadi keputusan yang berat karena keluarga merupakan salah satu sistem pendukung individu dalam menghadapi kehidupan. Rendahnya dukungan dapat mengarah pada hal negatif seperti pemikiran untuk mengakhiri hidup atau ide bunuh diri. Ide bunuh diri juga berkaitan dengan tingkat Sebelum: support systekepuasan hidup individu dimana penilaian inividu terhadap kepuasan hidupnya dapat menjadi faktor resiko individu untuk melakukan bunuh diri. Bunuh diri menjadi salah satu penyebab kematian seseorang. Deteksi terhadap faktor risiko ide bunuh diri diharapkan dapat membantu pencegahan tindakan bunuh diri di kemudian hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara kualitas relasi saudara kandung dan kepuasan hidup dengan kecenderungan memiliki ide bunuh diri pada emerging adult yang merantau. Penelitian dilakukan dengan metode survei daring dengan 249 partisipan berusia 18-25 tahun (Laki-laki = 65, Perempuan = 184), yang memiliki saudara kandung dan berdomisili di Daerah Istimewa Yogyakarta. Alat ukur yang digunakan yakni Skala Ide Bunuh Diri, Skala Relasi Saudara Kandung, dan Skala Kepuasan Hidup. Hasil uji korelasi menunjukkan adanya hubungan yang negatif dan signifikan antara relasi saudara kandung dengan suicidal ideation (r = -0,346, p=0,000 (p<0,05) dan kepuasan hidup dengan suicidal ideation (r = -0,424, p=0,000 (p<0,05). Relasi saudara kandung dan kepuasan hidup berkorelasi secara simultan dengan kecenderungan memiliki suicidal ideation pada emerging adult yang merantau (Sig. F change 0,00 < 0,05). Ketiga variabel memiliki hubungan yang termasuk dalam kategori moderat atau sedang dengan koefisien korelasi 0,491. Sedangkan kontribusi relasi saudara kandung dan kepuasan hidup terhadap suicidal ideation dalam penelitian ini tergolong lemah (R2 = 0,241 atau 2,41%).

Being away from family can be a difficult decision because family is one of the individual support systems in dealing with life. Low support can lead to negative things such as thoughts of ending life or suicidal ideation. Suicidal ideation is also related to the level of life satisfaction where the individual's assessment of their life satisfaction can be a risk factor for committing suicide. Suicide is one of the causes of someone's death. Detection of risk factors for suicidal ideation is expected to help prevent suicide in the future. This study aims to examine the correlation between the quality of sibling relationships and life satisfaction with the tendency to have suicidal ideation in emerging adults who migrate. The study was conducted using an online survey method with 249 participants aged 18-25 years (Male = 65, Female = 184), who have siblings and migrated to the Special Region of Yogyakarta. The measuring instrument used is the Suicidal Ideation Scale, Sibling Relationships Scale, and Life Satisfaction Scale. The results of the correlation test showed that there was a negative and significant relationship between sibling relationships with suicidal ideation (r = -0,346, p=0,000 (p<0,05) and life satisfaction with suicidal ideation ideation (r = -0,424, p=0,000 (p<0,05). Sibling relationships and life satisfaction correlated simultaneously with the tendency to have suicidal ideation in emerging adults who migrated to the Special Region of Yogyakarta (Sig. F change 0,00 < 0,05) The three variables have a correlation that is included in the moderate category with a correlation coefficient of 0,492. Meanwhile, the contribution of sibling relationships and life satisfaction to suicidal ideation in this study was weak (R2 = 0,241 or 2,41%).

Kata Kunci : relasi saudara kandung, kepuasan hidup, ide bunuh diri/sibling relationships, life satisfaction, suicidal ideation