Laporkan Masalah

Pemetaan Potensi Rawan Longsor di Kecamatan Ngawen Kabupaten Gunungkidul dengan Metode Berjenjang Tertimbang

ZULFA RIANTASYA I, Dhoni Wicaksono, S.SI., M.Sc.

2022 | Tugas Akhir | D3 PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu kabupaten di Yogyakarta yang rawan longsor dan salah satunya adalah Kecamatan Ngawen. Sebagian wilayah di Pegunungan Baturagung memiliki kemiringan lereng yang terjal dan termasuk dalam zona prioritas bencana longsor. Pemetaan longsor di Ngawen masih sangat minim karena jarang dipetakan. Pemetaan tersebut bertujuan untuk memetakan parameter kerawanan longsor dan memetakan tingkat kerawanan longsor. Metode yang digunakan adalah Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan model penilaian pembobotan dari Puslittanak (2004) yang hasilnya berupa peta kerawanan tanah longsor. Parameter yang digunakan dalam penelitian adalah jenis tanah, geologi atau jenis batuan, dan penggunaan lahan yang diperoleh dari Badan Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Gunungkidul kemudian data curah hujan dari BPPTDAS Surakarta serta data kontur dari Peta Topografi Indonesia (RBI). Parameter-parameter tersebut diberi skor dan bobot kemudian di-overlay untuk mendapatkan peta kerawanan longsor. Parameter curah hujan memiliki curah hujan 2300 mm/tahun. Lereng Ngawen sebagian besar datar kemudian batuannya mendominasi dengan formasi oyo sedangkan untuk tata guna lahan adalah tegalan dan jenis tanah di Ngwen didominasi oleh litosol. Tingkat kerawanan longsor di Ngawen sebagian besar berada pada kelas kerawanan sedang dan tinggi.

Gunungkidul regency is one of the districts in Yogyakarta that vulnerable to landslide and one of them is Ngawen sub-district. Part of the area in in Baturagung mountains have precipitous slope and is included in disaster priority zone for landslide. Landslide mapping in Ngawen still very minimal because ii is rarely mapped. The purpose of the mapping is to mapping landslide vulnerability parameters and to mapping landslide vulnerability level in Ngawen. Method that used is Geographic Information System (GIS) with weighting scoring model from Puslittanak (2004) where the result is landlisde vulnerability map. Parameters that used in research are soil types, geology or rock types, and land use that obtained from Land and Spatial Planning Agency of Gunungkidul Regency then rainfall precipitation data from BPPTDAS Surakarta as well as contour data from Indonesia Topographical Map (RBI). These parameters are given a score and weight then overlaid to get landslide vulnerability map. The rainfall parameters has precipitation 2300 mm/year. Most of Ngawen slope is flat then the rock dominating with oyo formation while for land use is a moor and soil types in Ngwen dominate by litosol. Most landslide vulnerability level in Ngawen is medium and high vulnerability class.

Kata Kunci : Longsor, SIG, Pembobotan-Skor

  1. D3-2022-416693-abstract.pdf  
  2. D3-2022-416693-bibliography.pdf  
  3. D3-2022-416693-tableofcontent.pdf  
  4. D3-2022-416693-title.pdf