Laporkan Masalah

HUBUNGAN ANTARA KESESUAIAN TERAPI DENGAN LUARAN KLINIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RSUD dr. TC. HILLERS KABUPATEN SIKKA, PROVINSI NTT

MARIA EDOH MAKING, Dr. Nanang Munif Yasin, M.Pharm., Apt. ; Dr. Ika Puspita Sari, S. Si., M.Si., Apt.

2022 | Tesis | MAGISTER FARMASI KLINIK

Kabupaten Sikka di Provinsi NTT memiliki angka kasus DBD tertinggi diawal tahun 2020. Adanya evaluasi hubungan kesesuaian terapi dengan luaran klinis pasien berdasarkan panduan praktik klinis di rumah sakit diharapkan dapat memaksimalkan tatalaksana terapi DBD, meminimalkan terjadinya efek samping obat dan menekan angka kesakitan dan kematian pasien demam berdarah khususnya pada RSUD dr.TC. Hillers yang menjadi rumah sakit rujukan pasien DBD di kabupaten Sikka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesesuaian terapi dengan luaran klinik pasien demam berdarah dengue di RSUD dr.TC.Hillers Kabupaten Sikka, Provinsi NTT. Penelitian dilakukan dengan cara studi observasional dengan rancangan penelitian cross sectional. Subjek penelitian adalah pasien anak usia 18 tahun yang dirawat di RSUD dr.TC. Hillers pada periode Januari-Maret 2020 dengan diagnosis akhir DBD grade I,II,dan dengue shock syndrome (grade III dan IV). Luaran yang dinilai adalah keadaan klinis pasien, tanda vital berupa tekanan darah dan nadi, data laboratorium yaitu hematokrit, trombosit serta lama perawatan. Penilaian kesesuaian dilakukan pada 80 pasien yang masuk dalam kriteria inklusi dengan membandingkan rekam medik pasien dengan panduan praktik klinik (PPK) Rumah Sakit tempat penelitian dan panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas kesehatan tingkat pertama edisi I tahun 2017. Selanjutnya data kesesuaian dianalisa terhadap luaran klinik menurut kriteria membaik dan tidak membaik. Analisis hubungan antara kesesuaian terapi dengan luaran klinik menggunakan uji Chi-Square atau Fisher's Exact test sedangkan untuk mengontrol pengaruh variabel pengganggu terhadap luaran klinik digunakan analisis multivariate regresi logistic. Hasil penelitian pada 80 pasien menunjukkan 46,3% anak pada usia 6-14 tahun mengalami kejadian demam berdarah dengue dengan persentase laki-laki 52,5% dan perempuan 47,5%. Keparahan DBD terbanyak adalah DBD grade I (65%) dan grade II (21,3%), dimana dari 80 pasien anak tersebut 13 orang memiliki penyakit penyerta dan 67 lainnya tidak. Pola tata laksana DBD yang paling tinggi pemakaiannya antara lain cairan suportif berupa ringer asetat 83,7%; antipiretik-analgetik sebesar 65% dengan antrain, antiemetik dengan ondansetron sebesar 31,7%; elektrolit dengan trolit sebesar 82,5%; antagonis reseptor H2 dengan ranitidine sebesar 78,7%, antifibrinolitik dengan asam tranexamat sebesar 17,5%; dan imunomodulator berupa imux sebesar 86,2%. Terdapat 3 jenis antibiotik yaitu sefadroksil, amoksisilin, dan seftriakson pada terapi DBD dengan infeksi sekunder. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan antara kesesuaian terapi dengan luaran klinik pasien DBD dengan fisher's exact test, p-value < 0,05= signifikan (0.002). Tata laksana terapi yang sesuai dengan panduan praktik klinik dapat mempengaruhi perbaikan pada luaran klinik pasien sebesar 93,8% pada kejadian luar biasa demam berdarah dengue. Kata kunci : KLB demam berdarah dengue, kesesuaian terapi, luaran klinik.

Sikka Regency in East Nusa Tenggara Province has the highest number of dengue cases in early 2020. The evaluation of the relationship between therapy suitability and patient clinical outcomes based on clinical practice guidelines in hospitals is expected to maximize the management of DHF therapy, minimize the occurrence of drug side effects and reduce the morbidity and mortality of dengue hemorrhagic fever patients, especially in RSUD dr. TC. Hillers is the referral hospital for dengue patients in the Sikka district. This study aims to determine the relationship between the appropriateness of therapy with clinical outcomes of dengue hemorrhagic fever patients at dr.TC Hillers Hospital, Sikka Regency, NTT Province. This research was conducted through an observational study with cross sectional research design. The subjects of the study were pediatric patients aged 18 years who were treated at RSUD dr.TC. Hillers in the period January-March 2020 with a final diagnosis of DHF grades I, II, and dengue shock syndrome (grades III and IV). Outcomes assessed were the patient's clinical condition, laboratory data and length of treatment/sickness. Conformity assessment was carried out on 80 patients who were included in the inclusion criteria by comparing the patient's medical records with the Hospital Clinical Practice Guidelines (PPK), then analyzed the conditions improved and did not improve according to 2011 WHO criteria and the Hospital PPK. Analysis of the relationship between the suitability of therapy with clinical outcomes using the Chi-Square or Fisher's Exact test, while to control the influence of confounding variables on clinical outcomes, multivariate logistic regression analysis was used. The results of the study on 80 patients showed that 46.3% of children aged 6- 14 years experienced dengue hemorrhagic events with the percentage of men 52.5% and women 47.5%. The highest severity of DHF was grade I (65%) and grade II (21.3%), where of the 80 pediatric patients 13 had co-morbidities and 67 did not. The pattern of DHF management with the highest usage included supportive fluids in the form of Ringer's acetate 83.7%; antipyretic-analgesic by 65% with anthrae, antiemetics by ondansetron by 31.7%; electrolyte with trolit by 82.5%; H2 receptor antagonist with ranitidine 78.7%, antifibrinolytic 17.5% with tranexamic acid; immunomodulator in the form of imux by 86.2%. There are 3 types of antibiotics, namely cefadroxil, amoxicillin, and ceftriaxone in the treatment of DHF with secondary infection. The results of statistical tests showed that there was a relationship between the suitability of therapy with the clinical outcome of DHF patients (Fisher's Exact Test, p-value = 0.002). Therapeutic management in accordance with clinical practice guidelines can affect the improvement in the clinical outcome of patients by 93.8% in the incidence of dengue hemorrhagic fever. Key words: Dengue hemorrhagic fever outbreak, suitability of therapy, clinical outcome.

Kata Kunci : Kata kunci : KLB demam berdarah dengue, kesesuaian terapi, luaran klinik/ Dengue hemorrhagic fever outbreak, suitability of therapy, clinical outcome

  1. S2-2022-447915-abstract.pdf  
  2. S2-2022-447915-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-447915-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-447915-title.pdf