Laporkan Masalah

PERANCANGAN ULANG STRUKTUR ATAS FLYOVER KOPO DENGAN MENGGUNAKAN PENAMPANG BOKS BETON PRATEGANG

ROJA RAHMATALLAH, Ir. Suprapto Siswosukarto, Ph.D.

2022 | Skripsi | S1 TEKNIK SIPIL

Proyek Flyover Kopo memiliki panjang total 1,7 kilometer dengan bagian jembatan sepanjang 1,16 kilometer. Bentang terpanjang berada di atas kedua Simpang Kopo dan Simpang Cibaduyut. Penggunaan PCI girder pada tiap bentang selain pada bentang yang melintasi simpang yang menggunakan PCU girder. Pada tugas akhir ini dilakukan perancangan dua bentang terbesar sepanjang 48,8 meter dan 45,5 meter (P3 sampai P5) menggunakan boks beton prategang single cell. Perancangan bertujuan untuk mendapatkan dimensi girder boks prategang, gaya prategang, jumlah baja prategang, gaya-gaya akibat pembebanan, dan rancangan struktur atas yang sesuai dengan syarat batas layan dan batas kekuatan. Dimensi awal boks beton prategang ditentukan berdasarkan AASHTO LRFD Bridge Design Spesification 6th Edition 2012 dan AASHTO-PCI-ASBI Segmental Box Girder Standards for Span-by-Span and Balanced Cantilever Construction. Pembebanan yang dilakukan terhadap jembatan didasarkan pada SNI 1725:2016 mengenai Pembebanan untuk Jembatan dan SNI 2833:2016 mengenai Perencanaan Jembatan terhadap Beban Gempa. Pemodelan jembatan dilakukan menggunakan CsiBridge dan perhitungan analisis menggunakan Microsoft Excel. Perancangan dimensi penampang, gaya prategang, dan ukuran baja prategang ditentukan oleh kontrol pada kondisi batas layan dan batas kekuatan. Hasil perancangan diperoleh lebar jalan untuk satu arah sebesar 9 meter dengan variasi ketinggian penampang boks beton sebesar 2,1 meter pada lapangan dan 2,7 meter pada tumpuan tengah pada kedua bentang. Penebalan slab dan web terjadi pada tumpuan tengah. Digunakan 6 buah tendon dengan masing-masing 44 strands pada sepanjang kedua bentang dengan tambahan 6 buah tendon masing-masing 41 strands pada bagian penampang tengah. Besar gaya prategang saat jacking kabel 1 sebesar 54000 kN pada awal bentang 1 hingga akhir bentang 2 dan gaya prategang saat jacking pada kabel 2 sebesar 51000 kN di daerah tumpuan tengah. Seluruh tegangan dan lendutan yang terjadi pada kondisi batas layan berada di bawah tegangan dan lendutan izin. Selain itu, seluruh penampang aman terhadap lentur, geser, dan torsi pada kondisi batas ultimit.

The Kopo Flyover Project has a total length of 1.7 kilometers with a bridge section of 1.16 kilometers. The longest stretch is above the Kopo and Cibaduyut intersections. The use of PCI girders in each span other than spans that cross intersections that use PCU girders. In this final project, the design of the two largest spans of 48.8 meters and 45.5 meters (P3 to P5) using single cell prestressed concrete boxes is carried out. The design aims to obtain the dimensions of the prestressed box girder, the prestressing force, the amount of prestressed steel, the forces due to loading, and the design of the superstructure in accordance with the service limits and strength limits. The initial dimensions of the prestressed concrete box were determined based on the AASHTO LRFD Bridge Design Specification 6th Edition 2012 and AASHTO-PCI-ASBI Segmental Box Girder Standards for Span-by-Span and Balanced Cantilever Construction. The loading carried out on the bridge is based on SNI 1725:2016 regarding Loading for Bridges and SNI 2833:2016 regarding Bridge Planning for Earthquake Loads. The bridge modeling was carried out using CsiBridge and the analytical calculations using Microsoft Excel. The design of the cross-sectional dimensions, the prestressing force, and the size of the prestressed steel are determined by the control on the service limit and strength limit conditions. The results of the design obtained that the width of the road for one direction is 9 meters with variations in the height of the concrete box section of 2.1 meters in the field and 2.7 meters at the center pedestal on both spans. Thickening of the slab and web occurs at the center support. 6 tendons with 44 strands each along the two spans were used with an additional 6 tendons of 41 strands each in the middle section. The magnitude of the prestressing force when jacking cable 1 is 54000 kN at the beginning of span 1 to the end of span 2 and the prestressing force when jacking cable 2 is 51000 kN at the center support area. All stresses and deflections that occur at service limit conditions are below the allowable stresses and deflections. In addition, the entire section is safe against bending, shearing, and torsion at the ultimate limit conditions.

Kata Kunci : flyover, penampang boks prategang, balok menerus