UNSUR INTRINSIK CERPEN "MATAR" DALAM ANTOLOGI BAHJAH WA MATAR KARYA MUHAMMAD IBRAHIM AL-HASYIMI: ANALISIS STRUKTURAL ROBERT STANTON

RR SEKAR AYU RETNO N, Hamdan, M.A.

2022 | Skripsi | S1 SASTRA ARAB

Penelitian ini membahas unsur-unsur intrinsik yang terdapat pada cerpen "Matar" dalam antologi Bahjah wa Matar karya Muhammad Ibrahim Al-Hasyimi serta keterkaitan antarunsurnya dalam membentuk makna yang menyeluruh. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural Robert Stanton dengan metode analisis struktural. Hasil penelitian pada cerpen tersebut menunjukkan bahwa tokoh utama adalah Ahmad dan tokoh tambahan adalah tokoh "aku", Dokter Rida, Safiyah, Fatimah, perawat laki-laki, dan dua laki-laki dari pengungsian tempat Ahmad tinggal. Latar tempat yang terdapat dalam cerpen tersebut adalah kota Tripoli. Latar waktu yang digunakan adalah siang hari. Latar sosial yang terdapat dalam cerpen tersebut adalah kehidupan pengungsi di Tripoli dan kalangan terdidik. Cerpen tersebut diceritakan menggunakan alur maju atau progresif. Tema cerpen tersebut adalah bahwa rasa rindu terhadap kampung halaman menimbulkan kekuatan bertahan dari penderitaan di pengungsian. Sudut pandang yang digunakan dalam cerpen tersebut adalah orang ketiga tidak terbatas. Unsur-unsur yang terdapat dalam cerpen tersebut memiliki keterkaitan sehingga menjadi sebuah struktur dan menghasilkan makna yang utuh.

This study discusses the intrinsic elements in the short story "Matar" in the anthology Bahjah wa Matar by Muhammad Ibrahim Al-Hasyimi, as well as the interrelationships between the elements in building a comprehensive meaning. This study uses structural theory from Robert Stanton along with structural analysis method. According to the findings of the research, the primary character in the short story is Ahmad with the supporting characters being the character "I", the doctor (Rida), Safiyah, Fatimah, a male nurse, and two men from the refuge where Ahmad stays. The story sets place in the city of Tripoli. Time setting used is daytime. The live of refugee from Tripoli and educated class is depicted in the short story's social setting. A forward or progressing plot is used to narrate the short story. The theme of the short story is the sense of homesickness that gives the strength to survive from the suffering in refugee camps. The short story uses infinite third person point of view. The elements in the short story are connected in such a way that they form a structure and provide a complete meaning.

Kata Kunci : Matar, pengungsian, Tripoli.