Laporkan Masalah

Hubungan Antara Just World Belief, Gender, dan Kecenderungan Victim Blaming terhadap Korban Pemerkosaan: Studi Berbasis Vignette pada Mahasiswa Indonesia

NADINE S. SJUHADA, Tri Hayuning Tyas, S.Psi., M.A.

2022 | Skripsi | S1 PSIKOLOGI

Pemerkosaan merupakan bentuk kekerasan seksual yang prevalen dengan potensi dampak fisik, psikologis, dan sosial yang besar bagi korbannya. Atribusi kesalahan pada korban (victim blaming) adalah bentuk viktimasi sekunder yang dapat berpengaruh terhadap kesejahteraan psikologis dan pemulihan korban. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor kognitif yang berhubungan dengan sikap victim blaming berdasarkan kerangka teoretis just world belief (JWB). Partisipan penelitian (N = 294; 47% laki-laki, 53% perempuan) merupakan mahasiswa aktif D3/S1 di Indonesia dengan rentang usia 18-25 tahun yang mengisi kuesioner secara daring. Analisis regresi linear berganda menunjukkan JWB dan gender sebagai variabel yang memprediksi sikap victim blaming pada partisipan. Analisis independent t-test mengungkap jenis kelamin laki-laki memiliki tendensi victim blaming yang lebih tinggi daripada perempuan. Ditemukan perbedaan sikap victim blaming yang signifikan berdasarkan tingkat religiusitas dan pengalaman trauma seksual partisipan. Perbedaan JWB ditemukan berkorespondensi dengan tingkat religiusitas dan SES. Secara umum, temuan dari penelitian ini berhasil mengidentifikasi JWB sebagai faktor kognitif yang berperan dalam respon victim blaming pada populasi mahasiswa Indonesia.

Rape is a prevalent form of sexual violence with potentially severe physical, psychological, and social impacts for the victims. Victim blaming, a type of secondary victimization, has been found to impair psychological well-being and recovery for rape victims. The purpose of this study is to identify the cognitive factor associated with victim blaming attitudes based on the theoretical framework of just world belief (JWB). Participants (N = 294; 47% males, 53% females) are active students of bachelor or associate degree in Indonesian universities with the age range of 18-25 years old who voluntarily filled out the online questionnaires. Linear regression analysis revealed JWB and gender as variables that predict victim blaming attitudes among participants. Independent t-test revealed that male participants have higher victim blaming tendencies compared to female participants. A significant difference in victim blaming attitudes was found based on participants� religiosity level and history of sexual trauma. Differences in JWB were found correspondent to participants� religiosity level and SES. Generally, the finding in this study successfully identified JWB as a cognitive factor that plays a role in victim blaming responses among Indonesian students.

Kata Kunci : JWB, victim blaming, gender, religiosity, SES, rape, sexual violence, Indonesia, jenis kelamin, religiusitas, SES, pemerkosaan, kekerasan seksual

  1. S1-2022-409713-abstract.pdf  
  2. S1-2022-409713-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-409713-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-409713-title.pdf