Perilaku Masyarakat Pedesaan dalam Praktik Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di Desa Sindupaten, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo
YULIA KARTIKA DEWI, Dr. Amelia Maika, S.Sos., M.A.
2022 | Skripsi | S1 SOSIOLOGIPenelitian ini mencoba menelusuri bagaimana rasionalitas perilaku masyarakat melanggengkan praktik BABS dan menjadi penghambat upaya pemerintah untuk mengeliminasi praktek BABS secara total, sebagaimana yang telah dimanifestasikan dalam RPJMN 2015-2019. Selain itu, penelitian ini juga dimaksudkan untuk mengetahui strategi intervensi seperti apa yang direalisasikan oleh pemangku kebijakan untuk mempercepat upaya pengeliminasian BABS serta seberapa tepat intervensi tersebut dalam perspektif ekologi sosial perilaku. Adapun lokus dari penelitian ini ialah Desa Sindupaten, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan beberapa kerangka konseptual, di antaranya konsep pilihan rasional, perilaku masyarakat, dan kebijakan sosial menggunakan model ekologi sosial sebagai instrumen analisis untuk memahami perilaku BABS masyarakat dan intervensinya. Penelitian ini menemukan bahwa perilaku BABS yang terjadi di Desa Sindupaten memiliki kompleksitas multi-dimensional dan multilevel, mulai dari tingkatan intrapersonal yang didorong oleh aspek historis-kultural atau kebiasan turun menurun untuk mempraktikkan BABS; tingkatan interpersonal yang disebabkan oleh homogenitas status sosial; hingga tingkatan komunitas yang dinilai gagal berperan sebagai struktur penengah (mediating structure) dalam menghubungkan pengaplikasian intervensi praktik BABS karena status sosial yang homogen antar warga dan perangkat desa serta gagalnya struktur kuasa untuk menyebarluaskan agenda perubahan perilaku akibat rasionalitas perilaku warga.
This study tries to explore how the rationality of people's behavior perpetuates open defecation practices and becomes an obstacle to the government's efforts to eliminate open defecation completely, as has been manifested in the 2015-2019 RPJMN. In addition, this study is also intended to find out what kind of intervention strategies are realized by policy makers to accelerate efforts to eliminate open defecation and how appropriate these interventions are from a behavioral social ecology perspective. The locus of this research is Sindupaten Village, Kertek District, Wonosobo Regency, Central Java. This study uses several conceptual frameworks, including the concept of rational choice, community behavior, and social policy using a social ecology model as an analytical instrument to understand people's open defecation behavior and interventions. This study found that open defecation behavior that occurred in Sindupaten Village had multi-dimensional and multilevel complexity, ranging from the intrapersonal level which was driven by historical-cultural aspects or hereditary habits to practice open defecation; interpersonal level caused by homogeneity of social status; to the community level which is considered to have failed to act as a mediating structure in linking the application of open defecation practice interventions due to the homogeneous social status between residents and village officials and the failure of the power structure to disseminate the behavior change agenda due to the rationality of citizens' behavior.
Kata Kunci : praktik BABS, rasionalitas, ekologi sosial, intervensi sanitasi