Kesejahteraan Subjektif Tenaga Kerja Digital di Masa Pandemi COVID-19 (Studi Kasus pada Pekerja Digital di Yogyakarta)

EVELINDA WAHYUJATI, Dr. Silverius Djuni Prihatin, MSi

2022 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN

Dunia digital mendorong lahirnya sektor baru dalam pasar kerja. Banyak angkatan pekerja berlomba-lomba mendapatkan kesempatan kerja di sektor industri digital. Tidak dipungkiri bahwa industri digital di abad-21 merupakan platform alternatif untuk bekerja dengan lebih efisien dan efektif. Namun, kajian tentang potensi kekuatan dan keuntungan dari industri digital hanya dikaji dari sudut pandang ekonomi. Kesejahteraan subjektif tenaga kerja digital menjadi hal yang perlu dikaji untuk memahami bagaimana kelayakan kerja melalui platform digital. Maka dari itu penelitian ini diperlukan untuk mengungkap realitas berdasarkan fakta-fakta mengenai kesejahteraan subjektif pada tenaga kerja sektor digital. Kesejahteraan Subjektif dalam penelitian ini dipahami dengan menggunakan konsep PERMA karena konsep ini dapat menjelaskan kepuasan tenaga kerja sektor digital. Penelitian ini berusaha untuk mencari dari tahu bagaimana kesejahteraan pekerja digital dilihat dari sudut subjektif pekerja digital, sehingga penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif ini dilakukan berdasarkan studi kasus pada kesejahteraan subjektif pekerja digital yang ada di Yogyakarta. Penelitian ini menemukan bahwa, meskipun pekerjaan ini bisa menjadi sumber penghasilan utama, beberapa orang juga memiliki pekerjaan selain bekerja di platform digital. Beberapa informan memiliki beberapa pekerjaan sekaligus di banyak platform digital, menjadi karyawan, kontraktor konvensional ataupun pengusaha. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun mereka merasa puas dengan pekerjaan melalui platform digital, mereka masih khawatir tidak memiliki jaminan hidup apabila tidak memiliki pekerjaan yang tetap.

The digital world encourage into a new sector in the job market. Many workers are competing to get job opportunities in the digital industry sector which is an alternative platform to work more efficiently and effectively. However, the study of the potential strengths and advantages of the digital industry is only studied from an economic point of view. The subjective well-being of the digital workforce is important in understanding how to work through digital platforms. Therefore, this research is needed to reveal the reality based on facts regarding subjective well-being in the digital sector workforce. Subjective welfare in this study is understood using the PERMA concept because this concept can explain the satisfaction of the digital sector workforce. This study seeks to find out how the welfare of digital workers is seen from the subjective point of view of digital workers, so this research uses qualitative research methods. This research was conducted on the subjective welfare of digital workers in Yogyakarta. This qualitative research method was conducted based on a case study on the subjective welfare of digital workers in Yogyakarta. This research found that although this job can be a major source of income, some people also have other jobs besides working on digital platforms. Some informants have several jobs at once on many digital platforms, being employees, conventional contractors, or entrepreneurs. This shows that although they are satisfied with their work through digital platforms, they are worried that they will not have life insurance if they do not have a permanent job.

Kata Kunci : Kesejahteraan subjektif, pekerja sektor digital, buruh digital.