Laporkan Masalah

Standar Prestasi Kerja dan Biaya Pemanenan Pertama Daun Kayu Putih (Melaleuca cajuputi) di Petak 7, KHDTK Wanagama, Yogyakarta

AFNAHANAN FAKHIRA WIRATNO, Dr.Ir. Nunuk Supriyatno, M.Sc

2022 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Kayu putih (Melaleuca cajuputi) termasuk dalam kategori tanaman Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang memiliki prospek pasar cukup baik. Petak 7 di KHDTK Wanagama merupakan salah satu lahan produktif dalam pengelolaan kayu putih yang belum pernah dilakukan pemanenan sejak tahun pertama penanaman 1994-1998. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prestasi kerja, besaran limbah, dan biaya pada kegiatan pemanenan pertama daun kayu putih yang dilakukan di Petak 7 KHDTK Wanagama, Yogyakarta. Metode pengumpulan dan analisis data menggunakan metode time study untuk menghitung prestasi kerja dengan mencari waktu kerja rata-rata, rating factor, waktu normal, allowances, waktu standar, dan waktu efektif. Kegiatan pemanenan terbagi menjadi tiga yaitu kegiatan pemangkasan, pelangsiran, dan pengangkutan. Teknik pemanenan yang digunakan yaitu teknik rimbas (pollarding) dengan menggunakan alat chainsaw dan parang. Besaran taksiran limbah didapatkan dari metode observasi dengan menggunakan data primer. Selain itu metode wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi biaya kegiatan pemanenan dalam satu hari. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh prestasi kerja dan kebutuhan biaya pada kegiatan pemanenan pertama daun kayu putih sebesar 136,99 kg/HOK dengan biaya Rp 948,97/kg pada kegiatan pemangkasan, 331,32 kg/HOK dengan biaya Rp 256,97/kg pada kegiatan pelangsiran, dan pada kegiatan pengangkutan diperoleh prestasi kerja sebesar 347,35 kg/HOK dengan kebutuhan biaya Rp 230,32/kg. Taksiran produksi limbah batang diperoleh sebesar 551,93 ton/ha dan 101,05 ton/ha untuk limbah cabang-ranting. Total kebutuhan biaya pemanenan pertama daun kayu putih untuk setiap satu kilogram daun hasil panen yaitu Rp 1.436,26/kg dengan upah tenaga kerja sebesar Rp 80.000,00/hari dimana hal tersebut menggunakan sistem upah harian.

(Melaleuca cajuputi) is one of non-timber forest products (NTFPs) which has a good market prospect. Compartment 7 in KHDTK Wanagama is one of the productive cropland in the management of melaleuca that has not been harvested since the first year of planting on 1994-1998. This study aimed to determine work performance, amount of waste, and cost of the first melaleuca leaves harvesting which was carried out in Compartment 7 KHDTK Wanagama, Yogyakarta. Data collection and analysis used the time study method to calculate work performance by finding the average working time, rating factor, normal time, allowances, standard time, and effective time. Harvesting are divided into three techniques which are pruning, shunting, and transporting. The harvesting technique which has been used was the run out technique (pollarding) using chainsaws and machetes. The estimated amount of waste is obtained from the observation method using primary data. In addition, the interview method was conducted to obtain information of the cost of harvesting in a day. Based on the research, it was resulted that the work performance and cost for the first harvesting of melaleuca leaves are 136.99 kg/HOK at a cost of Rp. 948.97/kg in pruning, 331.32 kg/HOK at a cost of Rp. 256.97/kg in shunting, and in the transportation, a work performance of 347.35 kg/HOK was obtained with a cost of Rp. 230.32/kg. The estimated production of stem waste was 551.93 tons/ha and 101.05 tons/ha for branch-twigs waste. The total cost for the first harvesting of melaleuca leaves for every one kilogram of harvested leaves is Rp. 1,436.26/kg with a labor wage of Rp. 80.000,00/day where it used a daily wage system.

Kata Kunci : First Harvesting, Melaleuca, Work Performance, Cost

  1. S1-2022-412473-Abstract.pdf  
  2. S1-2022-412473-Bibliography.pdf  
  3. S1-2022-412473-Tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-412473-Title.pdf