Laporkan Masalah

PERBANDINGAN PREVALENSI TOKSOPLASMOSIS PADA KUCING (Felis catus) DI BERBAGAI NEGARA DI ASIA TENGGARA

MONICA EKA CHANDRA, Prof. Dr. drh. Sri Hartati, SU.

2021 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN HEWAN

Toksoplasmosis merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii dimana kucing menjadi hospes definitifnya. Penyebaran penyakit ini dapat dideteksi dengan penghitungan prevalensi penyebaran toksoplasmosis di kucing. Penelitian tentang toksoplasmosis pada kucing masih tergolong sedikit hingga sulit untuk menentukan prevalensi penyakitnya. Tujuan penelitian ini membandingkan prevalensi toksoplasmosis di beberapa negara di Asia Tenggara. Penelitian dilakukan dengan mentabulasikan data dari berbagai jurnal dari Indonesia, Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Myanmar. Data prevalensi yang didapatkan kemudian dianalisa secara statistik yang membandingkan data prevalensi kucing dengan metode serologis yang digunakan dan menganalisis faktor risiko yang berkaitan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi toksoplasmosis pada kucing peliharaan sebesar 72.30% di Vietnam, 6.82% di Indonesia, 4.00% di Malaysia, 51.30% di Myanmar, 1.50% di Thailand dan pada kucing liar sebesar 25.00% di Indonesia, 9.00% dan 11.50% di Thailand, 7.10% Malaysia. Faktor risiko yang memiliki korelasi dengan toksoplasmosis yakni umur lebih 1 tahun, jenis kelamin betina, dan kontak dengan tikus. Secara statistika menunjukkan tidak ada perbedaan antara prevalensi toksoplasmosis pada kucing dengan metode pemeriksaan serologis yang digunakan. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa prevalensi toksoplasmosis pada kucing berkisar antara 6.5-72.3% dengan rata-rata 18.5%. Prevalensi pada kucing peliharaan sebesar 13.1% dan pada kucing liar sebesar 21.5%. Prevalensi tertinggi terdapat pada negara Vietnam (72.30%), Myanmar (41.30%), dan Indonesia (25.00%). Tidak ada perbedaan prevalensi toksoplasmosis pada kucing di beberapa negara berdasarkan uji serologis.

Toxoplasmosis is a zoonotic disease caused by Toxoplasma gondii where cats are the definitive host. The spread of this disease can be detected by calculating the prevalence of toxoplasmosis in cats. Research on toxoplasmosis in cats is still relatively small so it is difficult to determine the prevalence of the disease. The purpose of this study is to compare the prevalence of toxoplasmosis in several countries in Southeast Asia. This research was conducted by collecting data from various journal from Indonesia, Malaysia, Vietnam, Thailand, and Myanmar. The obtained prevalence data were analyzed statistically by comparing the cat prevalence data with the used serology method and analyzing the associated risk factors. The results showed the prevalence of toxoplasmosis in pet cats were 72.30% in Vietnam, 6.82% in Indonesia, 4.00% in Malaysia, 51.30% in Myanmar, 1.50% in Thailand and in stray cats were 25% in Indonesia, 9.00% and 11.50% in Thailand, 7.10% in Malaysia. Risk factors that have a correlation with toxoplasmosis are more than 1 year old, female cats, and contact with mice. Statistically, there was no difference between the prevalence of toxoplasmosis in cats and the used serological examination. In this study, the prevalence of toxoplasmosis in cats ranged from 6.5%-72.3% on an average of 18.5%. The prevalence in pet cats is 13.1% and in stray cats is 21.5%. The highest prevalences are in Vietnam (72.30%), Myanmar (41.30%), and Indonesia (25.00%). There was no difference between the prevalence of toxoplasmosis in cats with used serological examination.

Kata Kunci : kucing, toksoplasmosis, Toxoplasma gondii, prevalensi, faktor risiko, Asia Tenggara

  1. S1-2021-427344-abstract.pdf  
  2. S1-2021-427344-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-427344-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-427344-title.pdf