Laporkan Masalah

DAYA DUKUNG AREA PIKNIK, BERKEMAH, DAN OUTBOND DI OBJEK WISATA HUTAN PINUS LIMPAKUWUS, KPH BANYUMAS TIMUR

MOHAMMAD ATTHAARIQ NURMIZAAN, Ir. Retno Nur Utami, M.P.,

2022 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Hutan yang memiliki keunikan dan kualitasnya yang masih baik dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung ke kawasan tersebut. Saat ini, aktivitas pariwisata cenderung meningkat dengan didukung oleh aktivitas wisata seperti berkemah, outbond, dan piknik. Aktivitas tersebut merupakan aktivitas yang menyumbang jumlah pengunjung terbanyak sampai saat ini. Hal tersebut tentunya akan memberi dampak baik secara langsung maupun tidak langsung, yaitu penurunan kualitas lingkungan kawasan wisata yang diakibatkan oleh aktivitas manusia ataupun pengunjung yang datang. Salah satu wisata alam yang saat ini mendapat perhatian lebih adalah Hutan Pinus Limpakuwus. Wisata alam Hutan Pinus Limpakuwus ini merupakan wisata alam yang relatif baru dan sampai saat ini mendapat respon kunjungan yang terus meningkat. Salah satu cara untuk menanggulangi terjadinya kerusakan lingkungan adalah dengan memperhatikan faktor daya dukungnya. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besaran daya dukung kawasan wisata yang meliputi daya dukung riil, daya dukung fisik dan daya dukung efektif dari Obyek Wisata Alam Hutan Pinus Limpakuwus, KPH Banyumas Timur. Metode yang digunakan pada penelitian ini meliputi: 1). Pengukuran langsung dilapangan untuk mengetahui tingkat kelerengan dengan menggunakan alat bantu clinometer dan luas efektif untuk aktivitas wisata dengan menggunakan alat bantu Roll meter, 2). Membagi kuesioner secara online kepada pengunjung dengan menggunakan metode Accidental sampling dengan syarat tertentu untuk mengetahui karakteristik pengunjung, lama kunjungan, dan luas yang dibutuhkan setiap pengunjung dalam menikmati objek wisata, 3). Wawancara kepada pengelola objek wisata alam Hutan Pinus Limpakuwus untuk mengetahui wisata Hutan Pinus Limpakuwus secara lebih mendalam, 4). Pengumpulan data dari instansi terkait untuk mengetahui data lama penyinaran matahari, data hujan, dan data penunjang lainnya. Data yang telah terkumpul kemudian diolah dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan menggunakan rumus daya dukung yang dikembangkan oleh Cifuentes tahun 1992. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya dukung fisik objek wisata alam Hutan Pinus Limpakuwus sebesar 2.079 orang/hari untuk jenis kegiatan piknik, 2.216 orang/hari untuk jenis kegiatan berkemah (Camping), dan 326 orang/hari untuk jenis kegiatan Outbond. Daya dukung riil obyek wisata alam Hutan Pinus Limpakuwus sebesar 346 orang/hari untuk jenis kegiatan piknik, 484 orang/hari untuk jenis kegiatan berkemah (Camping), dan 68 orang/hari untuk jenis kegiatan Outbond. Sedangkan daya dukung efektif obyek wisata alam Hutan Pinus Limpakuwus sebesar 22 orang/hari untuk jenis kegiatan piknik, 43 orang/hari untuk jenis kegiatan berkemah (Camping), dan 10 orang/hari untuk jenis kegiatan Outbond.

Forests that are unique and of good quality can be the main attraction for tourists to visit the area. Currently, tourism activities tend to increase, supported by tourism activities such as camping, outbound, and picnics. This activity is an activity that accounts for the highest number of visitors to date. This will certainly have an impact, both directly and indirectly, namely a decrease in the environmental quality of the tourist area caused by human activities or visitors who come. One of the natural attractions that is currently receiving more attention is the Limpakuwus Pine Forest. Limpakuwus Pine Forest nature tourism is a relatively new nature tourism and until now it has received an increasing response from visits. One way to overcome environmental damage is to pay attention to the carrying capacity factor. Therefore, this study was conducted to determine the carrying capacity of the tourist area which includes the real carrying capacity, physical carrying capacity and effective carrying capacity of the Limpakuwus Pine Forest Nature Tourism Object, East Banyumas KPH. Methods used in this study include: 1). Direct measurements on the ground to find out the level of marbles by using clinometer and effective area for tourist activities by using Roll meter, 2). Share the questionnaire online with visitors using accidental sampling methods with certain conditions to find out the characteristics of visitors, the length of the visit, and the area needed by each visitor in enjoying the attraction, 3). Interview with the manager of natural attractions Limpakuwus Pine Forest to find out the tour of Limpakuwus Pine Forest in more depth, 4). Data collection from related agencies to find out the old data of solar irradiation, rain data, and other supporting data. The data that has been collected is then processed and analyzed descriptively quantitatively using the carrying capacity formula developed by Cifuentes in 1992. The results showed that the physical carrying capacity of the Natural Attractions of Limpakuwus Pine Forest amounted to 2,079 people/day for picnic activities, 2,216 people/day for the type of camping activities, and 326 people/day for outbound activities. The real carrying capacity of limpakuwus pine forest natural attractions amounted to 346 people/day for picnic activities, 484 people/day for the type of camping activities, and 68 people/day for the type of Outbond activities. While the effective carrying capacity of the Limpakuwus Pine Forest natural attractions amounted to 22 people/day for the type of picnic activities, 43 people/day for the type of camping activities, and 10 people/day for the type of Outbond activities.

Kata Kunci : Daya dukung, Piknik, Berkemah, Outbond, Objek Wisata Hutan Pinus Limpakuwus

  1. S1-2022-412524-abstract.pdf  
  2. S1-2022-412524-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-412524-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-412524-title.pdf