Laporkan Masalah

BERTANI SEBAGAI JALAN HIDUP: STUDI TENTANG PENGELOLAAN USAHA TANI SUKU SAMIN DI KEDUNGTUBAN BLORA JAWA TENGAH

SUGIHARTO, Dr. Muhammad Supraja, M.Si.

2022 | Tesis | MAGISTER SOSIOLOGI

Keberadaan masyarakat yang masih erat dengan nilai adat dan ke suku an di Indonesia menjadi kajian yang penting untuk ditelaah secara detail dalam hal pengelolaan hasil bumi dan kehidupan sosialnya. Salah satunya adalah masyarakat suku Samin Tanduran yang sampai saat ini tetap eksis dalam mempertahankan nilai-nilai yang diwarisi oleh leluhurnya meskipun berada dalam gempuran industrialisasi maupun modernisasi. Dalam kajian ini peneliti tertarik dengan upaya tata kelola usaha tani dan pola adaptasi masyarakat suku Samin Tanduran dalam menghadapi kebijakan pertanian oleh Pemerintah. Untuk menunjang kajian agar lebih terperinci, peneliti menggunakan teori AGIL Talcott Parsons sebagai landasan yang kuat karena suku Samin Tanduran akan tetap mempertahankan tanah teritorialnya dan menolak apapun bentuk akomodasi dari pemerintah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk menganalisis tata kelola usaha tani dan pola adaptasi terkait adanya kebijakan pertanian oleh pemerintah pada suku Samin secara mendalam. Teknik pengumpulan data yang telah diperoleh terdiri dari data primer seperti observasi ke suku Samin Tanduran, wawancara kepada kepala dukuh dan lima kepala keluarga suku Samin, dan dokumentasi berupa catatan lapangan, gambar atau foto secara langsung di lapangan. Selain itu digunakan juga data sekunder seperti dokumen pendukung seperti publikasi dari buku maupun jurnal yang berkaitan dengan kajian ini. Kemudian, peneliti menggunakan analisis data Miles dan Hubberman yang menekankan tiga komponen penting seperti reduksi data, penyajian data hingga penarikan kesimpulan sehingga memperoleh hasil yang sesuai dan tepat sasaran. Hasil dari proses analisis data menunjukkan bahwa suku Samin Tanduran memiliki tata kelola penanaman padi (tandur) dengan sistem pembagian kerja dimana kaum perempuan bertugas dalam proses penanaman bibit kemudian kaum laki-laki bertugas mencangkul dan membajak. Peralatan yang digunakan pun terbilang masih tradisional seperti luku, garu, arit, gathul, pacul dan traktor. Adapun, pola adaptasi suku samin Tanduran lebih mengutamakan pada kearifan lokal sosial budaya yang terus dijalankan tanpa bergantung pada pemerintah. Pemberian subsidi olahan tani hingga pembangunan infrastruktur oleh pemerintah pun ditolak dengan alasan tidak terlalu membutuhkan hal tersebut dan mereka mampu mengelola dan merawat hasil bumi secara mandiri. Prinsip mereka adalah untuk mempertahankan dan menjaga keberlanjutan ekologi dalam kehidupan yang mereka yakini dari warisan pendahulunya.

The existence of people who are still closely related to traditional and tribal values in Indonesia is an important study to be studied in detail in terms of the management of agricultural products and their social life. One of them is the people of the Samin Tribe of Tanduran who until now still exist in maintaining the values inherited by their ancestors even though they are under the onslaught of industrialization and modernization. In this study, researchers are interested in the efforts of farming management and adaptation patterns of the Samin Tribe of Tanduran community in facing agricultural policies by the Government. To support the study to be more detailed, the researcher uses the theory of AGIL talcott Parsons as a strong foundation because the Samin tribe of Tanduran will continue to maintain their territorial land and refuse any form of accommodation from the government. This study uses descriptive qualitative methods to analyze farming governance and adaptation patterns related to the existence of agricultural policies by the government on the Samin tribe in depth. The data collection techniques that have been obtained consist of primary data such as observations to the samin tribe of Tanduran, interviews with the hamlet head and five heads of the samin tribal families, and documentation in the form of field notes, pictures or photos directly in the field. Also, secondary data such as supporting documents such as publications from books and journals related to this study. Then, the researcher uses data analysis by Miles and Hubberman which emphasizes three important components such as data reduction, data presentation to drawing conclusions so as to obtain appropriate and targeted results. The results of the data analysis process show that the Samin tribe of Tanduran has a management of rice cultivation (tandur) with a division of labor system in which women are in charge of planting seeds and then men are in charge of hoeing and plowing. The equipment used is still traditional, such as luku, rake, sickle, gathul, hoe and tractor. Meanwhile, the adaptation pattern of the Samin tribe in Tanduran prioritizes local socio-cultural wisdom which continues to be carried out without depending on the government. The provision of subsidies for agricultural processing to infrastructure development by the government was also rejected on the grounds that they do not really need it and they are able to manage and care for their produce independently. Their principle is to maintain and maintain ecological sustainability in life which they believe from the legacy of their predecessors.

Kata Kunci : Suku Samin, Resistensi, Tata Kelola Usaha Tani, Pola Adaptasi.

  1. S2-2022-449295-abstract.pdf  
  2. S2-2022-449295-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-449295-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-449295-title.pdf