Laporkan Masalah

KEPRIBADIAN NEUROTICISM SEBAGAI MODERATOR HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN CYBERBULLYING

AGUSTIN ANDHIKA P, Dr. Arum Febriani, S.Psi., M.A.

2022 | Tesis | MAGISTER PSIKOLOGI

Cyberbullying merupakan fenomena yang sering terjadi di pada pertemanan remaja. Cyberbullying dapat disebabkan oleh faktor konformitas dan kepribadian remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konformitas terhadap cyberbullying yang dimoderatori oleh kepribadian neurotisme. Subjek penelitian merupakan remaja awal berusia 12-15 tahun, aktif bermedia sosial, dan pernah melakukan cyberbullying. Cyberbullying diukur dengan skala yang dibuat oleh peneliti berdasarkan aspek cyberbullying, konformitas diukur menggunakan skala konformitas teman sebaya, dan neurotisme diukur menggunakan skala kepribadian neurotisme. Analisis penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan uji moderasi menggunakan PROCESS pada SPSS. Hasil analisis menunjukkan bahwa hubungan konformitas teman sebaya dan cyberbullying kuat pada remaja dengan tingkat neurotisme rendah dan sebaliknya. Penelitian ini berguna bagi peneliti selanjutnya agar dapat menempatkan variabel pada posisi yang berbeda untuk mendapatkan hasil penelitian yang berbeda. Bagi konselor dapat melakukan identifikasi awal mengenai karakteristik kepribadian siswa sebagai landasan pembuatan program sekolah. Selain itu, konselor bersama orangtua dapat membantu anak menciptakan lingkungan pertemanan positif agar mereka tidak ikut menjadi pelaku maupun korban cyberbullying. Orangtua disarankan untuk membatasi penggunaan gadget pada anak usia remaja awal.

Cyberbullying is a phenomenon that often occurs in teenagers. Cyberbullying can be caused by conformity and personality factors of teenagers. This study aims to determine the relationship between conformity to cyberbullying moderated by neurotic personality. Research subjects are early teens (12-15 years), active in social media, and have done cyberbullying. Cyberbullying was measured by a scale created by researchers based on aspects of cyberbullying, conformity was measured using a peer conformity scale, and neuroticism was measured using a neurotic personality scale. The research analysis used quantitative with moderation test using PROCESS on SPSS. The results of the analysis show that the relationship between conformity and cyberbullying is strong in adolescents with low levels of neuroticism and vice versa. This research is useful as a reference for future researchers so that they can place variables in different positions to get different research results. Counselors can make an initial identification of students' personality characteristics as the basis for making school programs. Counselors and parents can create a positive friendship environment so that teenagers do not become perpetrators or victims of cyberbullying. Parents are advised to limit the use of gadgets in their early teens.

Kata Kunci : Cyberbullying, Konformitas, Neurotism, Remaja

  1. S2-2022-453043-abstract.pdf  
  2. S2-2022-453043-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-453043-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-453043-title.pdf