Laporkan Masalah

PENDAMPINGAN MIGRANT CARE DALAM KERANGKA MULTI-TRACK DIPLOMACY UNTUK OPTIMASI PELINDUNGAN PEKERJA MIGRAN INDONESIA DENGAN NEGARA TUJUAN MALAYSIA TAHUN 2019

AZZAH MUMTAZAH, Dr. Siti Muti'ah Setiawati, MA

2022 | Tesis | MAGISTER ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Isu Pekerja Migran Indonesia (PMI) merupakan isu yang memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi, terutama PMI dengan negara tujuan Malaysia. Malaysia merupakan negara tujuan dengan pengiriman PMI tertinggi di tahun 2019, yaitu sebanyak 79.663 pekerja, sedangkan jumlah PMI yang melakukan aduan sebanyak 4.845 (BP2MI, 2019). Angka tersebut merupakan statistik pekerja yang terdaftar, di mana masih sangat banyak jumlah PMI yang tidak terdaftar dan tidak melakukan aduan atas masalah yang dihadapi. Sebagian besar kendalanya bersumber dari ketidaktahuan para pekerja mengenai hak dan kewajiban mereka sebagai PMI yang kemudian dimanfaatkan oleh oknum-oknum pengguna jasa maupun broker. Berkenaan dengan hal ini, penanganan yang dilakukan instansi pemerintah masih belum dapat mengakomodir sepenuhnya kebutuhan dan pelindungan PMI. Kurang optimalnya kinerja tersebut disebabkan beberapa faktor seperti keterbatasan informasi, sumber daya, fasilitas, serta prasangka pada diri PMI yang takut akan dihukum atau dideportasi apabila melakukan aduan kepada otoritas setempat. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan adanya bridging yang dapat berada di antara posisi keduanya, yaitu institusi NGO. NGO dapat berjalan beriringan dengan instrumen pemerintah dalam kerangka Multi-Track Diplomacy sebagai track two (jalur dua). NGO yang menjadi objek penelitian ini merupakan NGO dengan fokus pelindungan dan penguatan PMI, yaitu Migrant CARE. Migrant CARE selama lima belas tahun terakhir memberikan kontribusi terhadap pelindungan PMI melalui berbagai bentuk dan agenda pendampingan. Migrant CARE juga memiliki basis di berbagai daerah di Indonesia serta di Malaysia, untuk mengakses PMI secara lebih menyeluruh. Selain itu, Migrant CARE juga memberikan pendampingan melalui pendekatan personal, hal-hal tersebut yang menjadi keunggulan dalam hal kemampuan menjangkau PMI. Hadirnya institusi ini diharapkan dapat memudahkan jalur satu (pemerintah) mengakomodir kepentingan dan pelindungan PMI. Untuk itu, penelitian ini ingin melihat seberapa besar pendampingan Migrant CARE mendorong optimasi pelindungan PMI yang dikhususkan pada negara tujuan Malaysia di tahun 2019.

The issue of Indonesian Migrant Workers (PMI) is an issue that has high complexity level, especially PMI with the destination country of Malaysia. Malaysia is a destination country with the highest shipment of PMI in 2019, about 79.663 workers, while the numbers of PMI who made complaint was about 4.845 (BP2MI, 2019). Those numbers are the registered worker statistics, whereas there is still a large amount of unregistered PMI and do not make any complaint about the problem they faced. Most of the problems come from workers� ignorance about their rights and obligations as workers, which are then exploited by service users and broker. Regarding this, the handling of government agency still has not been able to fully accommodate the needs and protection of PMI. This suboptimal performance is due to several factors, such as limited information, resources, facilities, and prejudice in PMI who are afraid of being punished or deported if make a complaint to the local authorities. Based on that, it is necessary to have bridging which can be in between the positions of the two, namely NGO institution. NGO can go hand in hand with government instrument within the Multi-Track Diplomacy framework as track two. NGO in this research object is NGO with a focus on protecting and strengthening PMI, namely Migrant CARE. Migrant CARE for the last fifteen years has contributed to the protection of PMI through various forms and agendas of assistance. Migrant CARE also has bases in all regions in Indonesia and Malaysia, to access PMI more thoroughly. Moreover, Migrant CARE also provides assistance through personal approach, these are the advantages in terms of the ability to reach PMI. The presence of this institution is expected to facilitate the track one (government) to accommodate the needs and protection of PMI. Therefore, this research wants to see how much Migrant CARE assistance encourages the optimization of PMI protection which specified to destination country of Malaysia in 2019.

Kata Kunci : Pekerja Migran Indonesia, Pekerja Migran di Malaysia, Migrant CARE, Multi-Track Diplomacy, Pendampingan NGO

  1. S2-2022-434236-abstract.pdf  
  2. S2-2022-434236-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-434236-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-434236-title.pdf