RISIKO ANEMIA PADA ANAK USIA 2 TAHUN DI DAERAH ENDEMIS MALARIA � TIMIKA, PAPUA
BENEDIKTUS ANDRIES, dr. Eggi Arguni, M.Sc, PhD, SpAK; dr. Wahyu Damayanti, SpAK, M.Sc
2022 | Tesis | MAGISTER ILMU KEDOKTERAN KLINISLatar belakang: Anemia masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat yang terutama pada di kawasan negara berkembang maupun kawasan tropis. Kelompok usia dibawah dua tahun merupakan yang paling banyak mengalami anemia diantara balita. Tujuan: Identifikasi faktor risiko anemia pada usia dua tahun pada bayi yang lahir dan hidup di daerah endemis malaria di Papua dan menilai kejadian antara usia 12 - 24 bulan yang berhubungan dengan anemia pada usia 24 bulan. Metode: Dilakukan studi kohort prospektif dengan subjek bayi usia 12 bulan yang telah tergabung dalam penelitian berbasis komunitas Early Life Infant Cohort in Papua (ELIPI) periode 2014 - 2017 di Papua, Indonesia. Faktor risiko kejadian anemia pada tahun kedua kehidupan dianalisis dengan analisis bivariat untuk menghitung nilai p, dan analisis multivariat dengan menggunakan regresi logistik untuk mendapatkan adjusted RR. Hubungan antar variabel dinyatakan dengan risk ratio (RR) dan interval kepercayaan 95% dengan tingkat kemaknaan statistik p<0,05. Hasil: Sebanyak 319 subjek (85,3%) dari total 372 subjek penelitian dianalisis. Anemia pada usia 12 bulan dan 24 bulan adalah 57,4% dan 54,9%. Anak yang anemia pada usia 12 bulan berisiko lebih tinggi hingga 2,8 kali lipat (IK95%, 1,70 - 4,57) dibandingkan anak yang tidak anemia (p<0,001) dan Suku Papua lebih berisiko hingga 3,2 kali lipat IK95%, 1,70 - 6,1, p<0,001 untuk mengalami anemia pada usia 24 bulan dibandingkan Suku Non-Papua. Kesimpulan: Suku Papua dan anemia pada usia 12 bulan merupakan faktor risiko kejadian anemia pada usia 24 bulan.
Background:Anemia remains as a public health problem affecting most developing countries and tropical regions. Children aged <2 years old are the most affected population among underfives. Objective: To identify risk factors of anemia at 2 years old and event between 12 - 24 months which may increase risk of anemia at 24 months old in children who live in malaria endemic area. Methods: Prospective cohort study of children aged 12 months old who were enrolled in community based study Early Life Infant Cohort in Papua Indonesia (ELIPI) which conducted between 2014 - 2017 were analyzed. risk factors of anemia in the second year of life were analyzed. Bivariate analyis using chi-square test to calculate p-value and logistic regression models for multivariate analysis to measure adjusted risk ratio were performed. The relationship between variables were presented as risk ratio (RR), confidence intervals 95%, and statistical significance levels p <0.05. Results: Of 372 young children aged 12 months, 319 subject (85,3%) were eligible for analysis. Anemia at 12 months and 24 month were 57.4% and 54.9%. Being anemic at 12 months old increased the risk of anemia at 24 months old by 2,8 times (95% CI, 1.70 - 4.57) compared to those without anemia, p<0,001. Papuan children has increased risk to 3.2 times 95% CI, 1.70 - 6.1, p=0.006 in developing anemia at 24 months. Conclusion: Papuan and being anemic at 12 months old are risk factors of anemia at 24 months.
Kata Kunci : Anemia, young children, malaria, Papua