Laporkan Masalah

Gap Year dalam Transisi Pemuda DIY dari Jenjang Sekolah Menengah Atas/Sederajat Menuju Pendidikan Tinggi

BHAKTI ANGGORO, Oki Rahadianto Sutopo, Ph.D

2022 | Skripsi | S1 SOSIOLOGI

Pada era late modernity, pemuda dihadapkan pada risiko yang tidak terprediksi dalam menghadapi transisi dari dunia pendidikan menuju dunia kerja. Salah satu strategi pemuda Indonesia agar berhasil menghadapi transisi menuju dunia kerja adalah menempuh pendidikan tinggi. Hal tersebut membuat pemuda juga dihadapkan pada transisi dari sekolah menengah atas/sederajat menuju pendidikan tinggi. Pemuda tidak selalu menjalani transisi menuju pendidikan tinggi secara langsung karena terdapat pemuda yang menunda kuliah selama setahun atau lebih dengan menjalani gap year. Penelitian ini membahas mengenai pengalaman dan strategi pemuda DIY dalam menghadapi transisi dari jenjang sekolah menengah atas/sederajat menuju pendidikan tinggi dengan gap year. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur dan dokumentasi. Informan merupakan pemuda yang pernah menjalani gap year, sudah tinggal menetap di DIY selama minimal lima tahun, dan berstatus mahasiswa di perguruan tinggi di DIY. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemuda DIY sebagai bagian dari Negara Selatan harus bernegosiasi dengan struktur keluarga, budaya lokal, kondisi ekonomi keluarga, dan neoliberalisme dalam pendidikan tinggi ketika menghadapi transisi menuju pendidikan tinggi yang mengakibatkan mereka harus menjalani gap year. Pemuda secara refleksif menjadikan mobilitas sebagai strategi untuk mengumpulkan berbagai macam modal dan habitus dari berbagai macam arena ketika menjalani gap year. Arena yang dipilih pemuda diantaranya adalah arena keluarga, pertemanan, pekerjaan, kursus, belajar, dan seleksi masuk perguruan tinggi. Dalam arena-arena tersebut, pemuda mengumpulkan berbagai macam modal seperti modal ekonomi, modal sosial, dan modal budaya untuk memperkuat kapasitas refleksif dalam menghadapi transisi menuju pendidikan tinggi maupun dunia kerja.

During the late modernity era, youth are forced to face unpredictable risks while having a transition process from education to the working realm. One of the strategies of youth in Indonesia to successfully face the transition to the working realm is to take higher education. This means youth also need to face the transition process from senior high school/equivalent to higher education. Youth are not always undergoing the transition to higher education directly, some youth taking a year or more gap before going to university. Hence, this study discussed the experiences and strategies of DIY youth who took a gap year in facing the transition from senior high school/equivalent to higher education. This study used a qualitative method with a descriptive approach. Data collection techniques used in this study are semi-structured interviews and documentation. The informants in this study are youth who have undergone a gap year, have lived in DIY for at least five years, and the students at universities in DIY. The results showed that the youth of DIY as part of the Global South had to negotiate with the family structure, local culture, family economic conditions, and higher education neoliberalism when facing the transition to higher education which resulted in them having to undergo a gap year. Youth reflexively use mobility as a strategy to gather various kinds of capital and habitus from various fields when undergoing a gap year. The fields chosen by youth include the field of family, friendship, work, courses, study, and selection for college entrance. In these fields, youth gather various kinds of capital such as economic capital, social capital, and cultural capital to strengthen their reflexive capacity in facing the transition to higher education and the working realm.

Kata Kunci : late modernity, transisi pemuda, Negara Selatan, gap year, pendidikan tinggi, mobilitas, kapasitas refleksif

  1. S1-2022-428297-abstract.pdf  
  2. S1-2022-428297-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-428297-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-428297-title.pdf