HUBUNGAN ANTARA HEWAN PELIHARAAN DENGAN KEJADIAN DERMATITIS ATOPIK PADA BAYI DAN ANAK Kajian Pada Bayi dan Anak Usia 2 bulan hingga 12 Tahun di Wilayah Kerja

AGNES TASIA V, Dr. dr. Niken Trisnowati, M.Sc., SpKK(K).; dr. Sri Awalia Febriana, M. Kes., PhD, Sp.KK (K)

2022 | Tesis-Spesialis | DERMATOLOGI DAN VENEREOLOGI

Latar belakang: Dermatitis atopik (DA) merupakan penyakit peradangan kulit kronis yang insidensinya tinggi pada populasi anak. Paparan hewan peliharaan diduga berhubungan dengan peningkatan sensitisasi, namun sebaliknya dilaporkan juga bahwa paparan dini hewan peliharaan justru menurunkan kejadian DA melalui mekanisme paparan mikrobial. Hubungan antara hewan peliharaan dengan DA masih menghasilkan data yang inkonsisten. Tujuan: Mengetahui hubungan antara adanya hewan peliharaan dan jenisnya dengan kejadian DA pada bayi dan anak usia 2 bulan hingga 12 tahun. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan kasus-kontrol. Kriteria inklusi kasus adalah bayi dan anak usia 2 bulan hingga 12 tahun yang terdiagnosis DA berdasarkan kriteria International Study of Asthma dan Allergy in Childhood (ISAAC) atau Childrens Eczema Questionnaire (CEQ), memiliki orang tua berusia 18-55 tahun, anak termasuk di dalam wilayah kerja Health and Demographic Surveillance System (HDSS) Sleman atau pasien poliklinik kulit dan kelamin RSUP Dr. Sardjito yang bertempat tinggal di kabupaten Sleman. Kriteria eksklusi kasus adalah orangtua yang tidak kooperatif atau memiliki gangguan dalam berkomunikasi dan anak memiliki kondisi cacat atau penyakit bawaan kulit kering. Kelompok kontrol adalah bayi dan anak usia 2 bulan hingga 12 tahun yang tidak terdiagnosis DA dan telah dilakukan matching usia serta lokasi tempat tinggal dengan kelompok kasus. Sebanyak masing-masing 49 subyek kasus dan kontrol dipilih dengan cluster random sampling. Dilakukan wawancara melalui telepon oleh enumerator HDSS. Data demografi disusun secara distribusi frekuensi, hubungan antara hewan peliharaan dengan DA dianalisis dengan chi- square (x2) dengan kemaknaan p<0,05 dan faktor risiko lainnya dengan p<0,25 dianalisis multivariat dengan regresi logistik. Hasil Karakteristik subyek pada kedua kelompok adalah sama atau homogen. Analisis bivariat faktor risiko DA menunjukkan hanya ASI yang menunjukkan hubungan dengan DA (p=0,003). Adanya hewan peliharaan tidak berhubungan dengan terjadinya DA (p=0,097) dan setelah analisis multivariat bersama dengan ASI, adanya hewan peliharaan, dan jenisnya tidak menunjukkan adanya hubungan dengan kejadian DA (p=0,290). Variabel jenis hewan peliharaan, lokasi hewan peliharaan dan jumlah hewan peliharaan menunjukkan tidak berbeda bermakna antara kedua kelompok. Kesimpulan Adanya hewan peliharaan dan jenisnya tidak berhubungan dengan kejadian DA pada kelompok usia 2 bulan hingga 12 tahun di wilayah kerja HDSS Sleman, sementara pemberian ASI menunjukkan sifat protektif terhadap terjadinya DA.

Background: Atopic dermatitis (AD) is a chronic inflammatory skin disease with a high incidence in the pediatric population. Exposure to pets is thought to be associated with increased sensitization, but on the contrary, it is also reported that early exposure to pets actually reduces the incidence of AD through microbial exposure mechanisms. The relationship between pets and AD still show inconsistent data. Objective: Knowing the relationship between the presence of pets and their types with the incidence of AD in infants and children aged 2 months to 12 years. Methods: This study is an analytic observational study with a case-control design. Case inclusion criteria were infants and children aged 2 months to 12 years diagnosed with AD based on the criteria for the International Study of Asthma and Allergy in Childhood (ISAAC) or the Childrens Eczema Questionnaire (CEQ), having parents aged 18-55 years, children included in population survey Health and Demographic Surveillance System (HDSS) Sleman or patients skin and genital polyclinic Dr. Sardjito who lives in HDSS working area. Exclusion criteria were parents who were uncooperative or had communication disorders and the child had a disability or congenital dry skin disease. The control group is infants and children aged 2 months to 12 years who have not been diagnosed with AD and have matched their age and location of residence with the case group. A total of 49 case and control subjects were selected by cluster random sampling. Interviews were conducted by telephone by HDSS enumerators. Demographic data arranged by frequency distribution, the relationship between pets and AD was analyzed by chi- square (x2) with significance of p<0.05 and other risk factors with p<0.25 were analyzed multivariately with logistic regression. Results: The characteristics of the subjects in both groups were the same or homogeneous. Bivariate analysis of AD risk factors showed that only breast milk showed an association with AD (p=0,003). The presence of pets was not associated with the occurrence of AD (p = 0,097) and after multivariate analysis together with breast milk, the presence of pets did not show an association with the incidence of AD (p = 0,290). Variable types of pets, location of pets, and number of pets showed no significant difference between the two groups. Conclusion: The presence of pets and its type are not associated with the incidence of AD in children aged 2 months to 12 years in the HDSS Sleman working area, while breastfeeding showed protective properties against AD.

Kata Kunci : dermatitis atopik, hewan peliharaan, CEQ, ISAAC, atopic dermatitis