Laporkan Masalah

Hubungan Kepemilikan Rumah Terhadap Kepuasan Hidup Subjektif di Indonesia

EGA AFFIAT IDZAJI, Catur Sugiyanto, Prof., Dr., MA.

2022 | Skripsi | S1 ILMU EKONOMI

Kepemilikan hunian dipercaya dapat memberikan pengaruh positif pada berbagai aspek sosial ekonomi manusia, sehingga kepemilikannya menjadi sebuah tujuan dan prioritas karena dipercaya dapat meningkatkan kepuasan hidup. Namun, literatur empiris terdahulu yang menyebutkan hubungan positif pada kepemilikan rumah dengan kepuasan hidup belum mempertimbangkan adanya perbedaan dalam kualitas rumah. Di sisi lain, data BPS menunjukkan bahwa kelompok masyarakat dengan tingkat kepemilikan rumah lebih tinggi justru relatif memiliki kepuasan hidup yang lebih rendah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara kepemilikan rumah dengan kepuasan hidup di Indonesia, menggunakan data IFLS gelombang kelima serta bagaimana konsistensi hubungannya apabila ditambahkan variasi variabel kontrol menggunakan ordinary least square model dan ordered probit model untuk uji ketahanan. Hasilnya, secara umum kepemilikan rumah benar menunjukkan korelasi positif dengan kepuasan hidup pada estimasi dengan kontrol karakteristik pribadi dan keluarga. Namun, korelasinya menjadi tidak signifikan setelah ditambahkan kontrol karakteristik hunian, sosial, ekonomi dan kepemilikan aset lainnya. Selain itu, kepuasan subjektif akibat kepemilikan rumah baik pada kelompok sampel perkotaan dan kelompok perekonomian menengah-keatas, yang pada dasarnya memiliki tingkat kepemilikan rumah lebih rendah, justru relatif lebih tinggi dibandingkan kelompok sampel perdesaan dan perekonomian menengah-kebawah.

Housing ownership is believed to have a positive influence on various socio-economic aspects of human, so that having an ownership becomes a goal and priority to increase life satisfaction. However, previous empirical study that mentions a positive relationship between homeownership and life satisfaction has not considered any differences in housing quality. On the other hand, BPS data shows that groups of people with higher level of homeownership actually have relatively lower life satisfactions. This study was conducted to determine the relationship between homeownership and life satisfaction in Indonesia, using the fifth wave of IFLS data and see the consistency after tested with various additional control variables using the ordinary least square model and ordered probit model as robustness check. As a result, homeownership in general shows a positive correlation to life satisfaction to estimation using personal and family characteristic control. However, the correlation becomes insignificant after adding control for the characteristics of housing quality, social, economic and other asset ownership. In addition, subjective life satisfaction due to homeownership in urban and the middle-upper economic quintile group, which basically has a lower level of homeownership, is actually relatively higher than the sample group in rural and the middle-low economic quintile group.

Kata Kunci : Kepemilikan rumah, kepuasan hidup, subjective wellbeing, jenis kepemilikan rumah, kualitas hunian, kuintil pendapatan

  1. S1-2022-411819-abstract.pdf  
  2. S1-2022-411819-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-411819-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-411819-title.pdf