Praktik Pengarusutamaan Gender dalam Program Pahlawan Ekonomi Kota Surabaya di Masa Sebelum dan Setelah Pandemi Covid-19

RENATA JATI NIRMALA, Dr. Ambar Widaningrum, M.A

2022 | Tesis | MAGISTER MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK

Diterapkannya program pemberdayaan pelaku usaha perempuan di Kota Surabaya melalui program Pahlawan Ekonomi dalam mengentaskan masalah kemiskinan di Kota Surabaya, membawa harapan baru akan adanya program yang berperspektif gender. Program ini diharapkan dapat menghasilkan manfaat positif baik bagi perempuan dan laki-laki dalam masalah pengentasan kemiskinan melalui usaha mikro kecil menengah (UMKM). Penelitian ini menggunakan metode evaluasi quasi-eksperimental dengan pengumpulan data survei, observasi dan wawancara mendalam. Metode evaluasi yang digunakan adala single program before-after yaitu membandingkan intervensi dan dampak dari program Pahlawan Ekonomi pada masa sebelum dan sesudah pandemi Covid-19. Kerangka analisis yang digunakan untuk melihat praktik pengarusutamaan gender dalam program Pahlawan Ekonomi adalah kerangka analisis gender Moser. Penelitian ini menemukan bahwa praktik pengarusutamaan gender melalui program Pahlawan Ekonomi masih belum memenuhi standar responsivitas gender. Pembagian peran gender antara laki-laki dan perempuan yang masih belum seimbang, tidak adaya perubahan intervensi dalam pelaksanaan program Pahlawan Ekonomi, perencanaan penyeimbangan tiga peran gender yang belum menjadi perhatian khusus dan minimnya pelibatan organsasi perempuan dan organisasi sadar gender menjadi indikator bahwa pelaksanaan program Pahlawan Ekonomi masih belum responsif gender. Dari data yang sudah dikumpulkan menunjukkan bahwa program Pahlawan Ekonomi pada masa sebelum dan sesudah pandemi tidak menunjukkan perubahan yang signifikan khususnya pada upaya pencapaian kesetaraan gender. Pelaksanaan program Pahlawan Ekonomi masih pada taraf netral gender yaitu mengabaikan norma, peran dan hubungan gender; mengabaikan perbedaan dalam kesempatan dan alokasi sumber daya untuk perempuan dan laki-laki; memperlakukan semua orang dengan cara yang sama tanpa memperhatikan kebutuhan-kebutuhan khusus.

The implementation of the empowerment program for women entrepreneurs in the city of Surabaya through the Economic Hero program in alleviating the problem of poverty in the city of Surabaya, brings new hope for a program with a gender perspective. This program is expected to generate positive benefits for both women and men in terms of poverty alleviation through micro, small and medium enterprises (MSMEs). This study uses a quasi-experimental evaluation method with survei data collection, observation and in-depth interviews. The evaluation method used is a single before-after program, which is to compare the interventions and impacts of the Economic Hero program before and after the Covid-19 pandemic. The analytical framework used to see the practice of gender mainstreaming in the Heroes of the Economy program is Moser's gender analysis framework. This research finds that the practice of gender mainstreaming through the Heroes of the Economy program is still not gender responsive. The division of gender roles between men and women that is still not balanced, there is no change in intervention in the implementation of the Heroes of the Economy program, planning for balancing the three gender roles that have not received special attention and the lack of involvement of women's organizations and gender-aware organizations are indicators that the implementation of the Heroes of the Economy program still not gender responsive. From the data that has been collected, it shows that the Heroes of the Economy program in the period before and after the pandemic did not show significant changes, especially in efforts to achieve gender equality. The implementation of the Heroes of the Economy program is still at a gender neutral level, namely ignoring gender norms, roles and relations; ignoring differences in opportunity and resource allocation for women and men; treat everyone the same way without regard to special needs.

Kata Kunci : Pengarusutamaan Gender, Responsivitas Gender, Kesetaraan Gender, Pandemi Covid-19