Implikasi Operasi Peacekeeping Tradisional Studi Kasus: United Nations Military Observer Group in India and Pakistan (UNMOGIP)

SHEILYDA YATI H, Dr. Siti Muti'ah Setiawati, MA

2022 | Tesis | MAGISTER ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

ABSTRAK Gencatan senjata dua negara atau lebih yang mengalami peperangan merupakan komitmen yang sangat rawan. Masyarakat internasional sejak 1948 menggunakan mekanisme operasi peacekeeping untuk membantu menjaga kestabilan perdamaian pada masa gencatan senjata. Ketika pertama kali diterjunkan, operasi peacekeeping biasanya diberikan mandat berupa pengawasan gencatan senjata antar negara dengan memerlukan konsen pihak bersengketa; peacekeeping tradisional. Namun, pasca Perang Dingin tugasnya menjadi lebih kompleks yang tidak hanya berupa observasi, namun juga tugas-tugas baru seperti pengawasan pemilihan umum, pelatihan kepolisian, penyediaan administrasi pemerintahan sementara pada konteks perang sipil; multidimensional peacekeeping. Tesis ini bertujuan untuk mengelaborasi implikasi seperti apa yang ditimbulkan oleh operasi peacekeeping tradisional terhadap kestabilan perdamaian negara yang baru saja mengalami peperangan, dengan mandat yang terbatas berupa observasi garis gencatan senjata, pasukan yang cenderung kecil dan tidak dipersenjatai, serta dengan konteks bahwa salah satu negara telah menarik konsen secara tidak resmi terhadap operasi tersebut. Tesis ini memilih studi kasus Operasi Peacekeeping Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang diterjunkan di India dan Pakistan pada tahun 1949 setelah berperang merebut wilayah Kashmir dan masih beroperasi sampai sekarang: United Nations Military Observer Group in India and Pakistan (UNMOGIP). Melalui pengamatan terhadap 4 perang terbesarnya yang berulang; 1948;1965; 1971, dan 1999; penelitian ini memberikan elaborasi yang terperinci mengenai implikasi seperti apa yang diberikan operasi UNMOGIP pada kestabilan perdamaian India dan Paksitan. Tesis ini menggunakan metode kualitatif dengan metode studi kasus yang mengumpulkan data dan sumber yang tersedia menjadi sebuah penelitian yang komprehensif. Data yang digunakan bersumber dari pustaka yang relevan; laporan-laporan UNMOGIP, dokumen PBB, penelitian relevan yang terdahulu, serta referensi pendukung lainnya. Penelitian ini menemukan bahwa UNMOGIP memiliki implikasi yang minim terhadap stabilitas perdamaian di India dan Pakistan. Selain mandat UNMOGIP yang terbatas, penarikan konsen oleh India terhadap UNMOGIP secara tidak resmi juga mempengaruhi fungsi UNMOGIP menjadi sangat minim sejak Perjanjian Simla 1972. Kata Kunci : Peacekeeping Tradisional; UNMOGIP; Gencatan Senjata; dan India-Pakistan.

ABSTRACT A ceasefire among two states or more in the aftermath of war is a fragile commitment. The international community since 1948 has been using the peacekeeping operation mechanism to help keep the stability of peace during a ceasefire. When it was firstly deployed, peacekeeping was usually given a mandate such as an observation task of the ceasefire lines and also requires consents of the belligerents; traditional peacekeeping. However, the mandate developed post Cold War era to be more complex which is not only limited to observe ceasefire lines, but also to supervise general election, to provide an interim-administration government in a civil war context, and to protect civilians; multidimensional peacekeeping. This thesis elaborates the implication of a traditional peacekeeping role toward the stability of peace in states in the aftermath of war, with a mandat limited to observe a ceasefire lines, a relatively small amount of personnel and is baerly armed; and also with the context of the operation could possibly work only on the basis of consents from the belligerents. This thesis takes on a case study of United Nations Military Observer Group in India and Pakistan (UNMOGIP) which was deployed in 1949 after India and Pakistan went through a war fighting over Kashmir, by the United Nations Security Council and still operates until today. By reviewing the four majors war India and Pakistan broke through; 1948; 1965; 1971; 1999; this thesis provides a detailed elaboration and analysis of how UNMOGIP affect the peace stability between India and Pakistan. This is a qualitative research with a case study method collecting available and relevant sources to create a comprehensive research. The data collected are UNMOGIP reports, the UN documents, relevant early researches and other supporting referrences. This thesis finds that UNMOGIP has a minimal implication toward the stability of peace in India and Pakistan. Not only because UNMOGIP has an extremely limited mandate, the informal consent withdrawal from India toward UNMOGIP has been a high factor of UNMOGIP role since the Simla Agreement 1972. Key Words: Traditional Peacekeeping; UNMOGIP; Ceasefire; and India-Pakistan.

Kata Kunci : Traditional Peacekeeping, UNMOGIP, Ceasefire, India-Pakistan