Laporkan Masalah

PEMODELAN DAN SIMULASI BERBASIS AGEN PADA SISTEM KETANGGUHAN JARINGAN RANTAI PASOK RITEL TRADISIONAL

ARY ARVIANTO, Ir. Bertha Maya Shopa, S.T., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN.Eng.; Ir. Anna Maria Sri Asih, S.T., M.M., M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN.Eng.; Dr. rer. silv. Muhammad Ali Imron, S.Hut., M.Sc.

2022 | Disertasi | DOKTOR TEKNIK INDUSTRI

Penataan, pendataan, perbaikan sistem distribusi diperlukan untuk mempertahankan eksistensi small retailer atau ritel tradisional. Sementara itu, ketahanan jaringan distribusi ritel tradisional berkaitan erat dengan performansi persaingan usahanya. Fokus penelitian ini adalah ritel tradisional yang menyediakan barang untuk kebutuhan sehari-hari atau fast-moving consumer goods (FMCG). Konsep dan analisis ketahanan jaringan saat ini masih sulit diimplementasikan, khususnya bagi ritel tradisional, karena belum adanya model pengukuran dan strategi pada level mikro. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengidentifikasi, memodelkan dan menyimulasikan sistem ketahanan jaringan ritel tradisional. Studi ini membutuhkan pendekatan berbasis individual karena persepsi masing-masing stakeholder sebagai micro-empirical knowledge digunakan untuk memprediksi perilaku ketahanan jaringan distribusinya. Agent Based Modelling (ABM) digunakan untuk merepresentasikan komponen individual sistem dan perilakunya. Pendekatan ini sekaligus mengakomodasi kompleksitas sistem pada level mikro. Data empiris diterapkan dalam pemodelan untuk mendapatkan hasil yang representatif. Hasil studi ini menemukan pengukuran network reslience dapat menggambarkan dampak performansi pada level individunya (ritel). Hasil analisis menunjukkan bahwa level persediaan yang optimal, penambahan alternatif pasokan, dan konsistensi pasokan telah menjadi kunci dalam merespon gangguan. Penguatan cash-flow dibutuhkan untuk mengurangi gangguan keuangan yang menyebabkan turunnya profitabilitas ritel. Perbaikan pada beberapa aspek kunci tersebut juga telah terbukti dapat mempercepat pemulihan sistem dari disrupsi. Implikasi manajerial dari penelitian ini diantaranya adalah perlunya negosisasi dan kesepakatan antara ritel tradisional dan distributor untuk memperbaiki distribusi barang. Ritel tradisional juga harus adaptif dalam menghadapi perubahan akibat gangguan. Bagi administrator atau pemerintah, bentuk subsidi operasional dapat dirancang untuk mempertahakan cash-folw operasional dan menjaga profitabilitasnya.

Structuring, collecting data, and improving the distribution system are required to maintain the existence of small retailers or traditional retailers. Meanwhile, the distribution network resilience of traditional retailers is closely related to their business competitiveness. This research focused on traditional retail that provides goods for daily needs or fast-moving consumer goods (FMCG). The concept and analysis of network resilience are still difficult to implement because there is no measurement model and strategy at the micro-level. Therefore, this study aims to identify, model, and simulate network resilience systems in traditional retail. This study required an individual-based approach because each stakeholder's perception as micro-empirical knowledge was used to predict the resilience behavior of the distribution network. Agent-Based Modeling (ABM) was used to represent the individual components of the system and their behavior. This approach accommodates system complexity at the micro-level. Empirical data were applied in the modeling to get representative results. This study found that the measurement of network resilience can describe the impact of performance at the individual (retail) level. The analysis results showed that optimal inventory levels, additional supply alternatives, and supply consistency had become the keys to responding to disruptions. In addition, strengthening cash flow is needed to reduce financial disruptions that cause a decline in retail profitability. Improvements to these key aspects have also been proven to speed up system recovery from disruptions. The managerial implications of this research include the need for negotiations and agreements between traditional retailers and distributors to improve the distribution of goods. Traditional retailers also have to be adaptive in responding to disruptions. For administrators or governments, operational subsidies can be designed to maintain operational cash flow and profitability.

Kata Kunci : network resilience, agent-based modelling, ritel tradisional, sistem distribusi, simulasi, city logistics.

  1. 1. S3-2022-420472-title.pdf  
  2. 2. S3-2022-420472-tableofcontent.pdf  
  3. 3. S3-2022-420472-abstract.pdf  
  4. 6. S3-2022-420472-bibliography.pdf