Laporkan Masalah

Analisis Kinerja Kelompok Tani Hutan Karya Abadi di Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Tidore Kepulauan

NURUDDIN AN NASHIR, Subando Agus Margono, Dr., M.Si.

2022 | Tesis | MAGISTER ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

Salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa adalah melalui program perhutanan sosial, yang menjadikan masyarakat sebagai pelaku utama dalam pembangunan di sektor kehutanan. Program ini memberdayakan masyarakat secara berkelompok, melalui kelompok tani hutan (KTH). KTH Karya Abadi merupakan salah satu kelompok tani hutan yang berada di desa Galala yang merupakan wilayah binaan KPH Tidore Kepulauan. Kelompok ini mengelola dan memanfaatkan hasil hutan bukan kayu (HHBK) berupa bambu dan rotan untuk memproduksi produk usaha yaitu mebel dan kerajinan bambu. Kelompok ini memiliki tingkat perkembangan kelas yang sangat signifikan, yaitu berdiri pada tahun 2018 dengan klasifikasi kelas Pemula, dan menjadi kelas Utama pada tahun 2022. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis kinerja KTH Karya Abadi dalam kelola kelembagaan, kelola kawasan dan kelola usaha; dan mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja kelompok tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pendekatan ini merupakan cara untuk memahami sebuah kejadian atau masalah dalam sebuah kelompok dengan mengumpulkan berbagai macam informasi yang kemudian diolah untuk mendapatkan sebuah solusi agar masalah yang diungkapkan dapat terselesaikan. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dengan menggunakan teknik Purposive Sampling, observasi dan studi kepustakaan. Hasil penelitian dan analisis memberikan gambaran terkait hubungan kapasitas sumber daya manusia anggota kelompok dan dukungan faktor eksternal (pemerintah dan tenaga penyuluh kehutanan) terhadap kinerja kelompok, dan kapasitas kelompok dalam mengelola kelembagaan, kelola kawasan dan kelola usaha. Hasilnya adalah secara keseluruhan kelompok tani hutan Karya Abadi belum menunjukkan kinerja yang optimal, khususnya dalam kelola kelembagaan dan kelola kawasan yang masih rendah. Temuan ini menjadi kontradiktif dengan klasifikasi kelompok tani hutan Karya Abadi yang telah kelas Utama. Faktor utama yang menjadi penyebab rendahnya kinerja KTH Karya Abadi adalah tingkat partisipasi anggota dan pengurus dalam kegiatan kelompok yang rendah, minimnya tingkat pemahaman dan keterampilan anggota dan pengurus terhadap tugas yang diberikan, minimnya peran ketua kelompok dalam memotivasi anggota kelompok, dan gaya kepemimpinan yang cenderung otoriter. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja dan kapasitas KTH Karya Abadi belum mampu merepresentasikan sebagai kelompok tani hutan dengan klasifikasi Utama.

One strategy to improve the welfare of rural communities is through the social forestry program, which makes the community the main actors in the development of the forestry sector. This program empowers communities in groups through forest farmer groups (KTH). KTH Karya Abadi is one of the forest farmer groups in Galala village which is the working area of KPH Tidore Kepulauan. This group manages and utilizes non-timber forest products (NTFPs), namely bamboo and rattan to produce business products are furniture and bamboo handicrafts. This group has a very significant level of class development, that is established in 2018 with the classification of Beginner class, and became Main class in 2022. This research was conducted to analyze the performance of KTH Karya Abadi in institutional management, forest management and business management; and identify the factors that influence the performance of the group. The method used in this research is a qualitative method with a case study approach. This approach is a way to understand an event or problem in a group by collecting various information which is then processed to get a solution so that the problems expressed can be resolved. Data collection techniques through interviews using purposive sampling, observation and literature study. The results of the research and analysis is provide an overview of the relationship between the human resource capacity of group members and the support of external factors (government and forestry extension workers) on the performance of forest farmer groups, and the group's capacity in institutional management, forest management and business management. The result is that the KTH Karya Abadi has not shown optimal performance, especially in institutional management and forest management, which are still low. This finding become contradicts the classification of the KTH Karya Abadi which has been classified as Main. The main factors causing the low performance of KTH Karya Abadi are the low participation of members and managers in group activities, the lack of understanding and skills of members and managers towards the assigned tasks, the lack of a chairman's role in motivating group members, and a leadership style that tends to be authoritarian. This shows that the performance and capacity of KTH Karya Abadi has not been able to represent it as a forest farmer group with the Main classification.

Kata Kunci : Perhutanan sosial, kinerja kelompok tani hutan, kelola lembaga, kelola kawasan, kelola usaha

  1. S2-2022-466821-abstract.pdf  
  2. S2-2022-466821-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-466821-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-466821-title.pdf