PENGARUH KEBIJAKAN PENGENDALIAN INFLASI DAERAH TERHADAP INFLASI REGIONAL DI INDONESIA

ADIK AFRINALDI, Bapak Muhammad Edhie Purnawan, M.A., Ph.D

2022 | Tesis | MAGISTER SAINS ILMU EKONOMI

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis pengaruh Kebijakan Pengendalian Inflasi Daerah dalam rangka Pencapaian Inflasi Regional di Indonesia tahun 2008-2019 menggunakan data sekunder berupa variabel ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi ekspektasi serta implementasi Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) No. 027/1696/SJ tanggal 2 April 2013 tentang Menjaga Keterjangkauan Barang dan Jasa di Daerah dengan sampel pada 33 Provinsi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan alat analisis regresi data panel statis dengan teknik estimasi model terbaik adalah Random Effect Model (REM) dan membagi model menjadi 3 yaitu model seluruh provinsi, model Kawasan Barat Indonesia dan model Kawasan Timur Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel ketersediaan pasokan yaitu produksi daging ayam ras pada model Kawasan Barat Indonesia berpengaruh negatif signifikan terhadap inflasi regional, produksi daging sapi pada model seluruh provinsi dan Kawasan Barat Indonesia berpengaruh positif signifikan terhadap inflasi regional, produksi cabai merah pada model Kawasan Timur Indonesia berpengaruh positif signifikan terhadap inflasi regional; variabel keterjangkauan harga yaitu harga cabai merah dan bawang merah pada model seluruh provinsi, Kawasan Barat Indonesia dan Kawasan Timur Indonesia berpengaruh positif signifikan terhadap inflasi regional, harga beras pada model Kawasan Barat Indonesia berpengaruh positif signifikan terhadap inflasi regional, harga daging sapi pada model seluruh provinsi, Kawasan Barat Indonesia dan Kawasan Timur Indonesia berpengaruh negatif signifikan terhadap inflasi regional; variabel kelancaran distribusi yaitu panjang jalan untuk model seluruh provinsi, Kawasan Barat Indonesia dan Kawasan Timur Indonesia berpengaruh negatif signifikan terhadap inflasi regional; dan variabel komunikasi ekspektasi yaitu internet rumah tangga pada model seluruh provinsi dan Kawasan Timur Indonesia berpengaruh signifikan terhadap inflasi regional. Adapun variabel-variabel lainnya menunjukkan tidak berpengaruh signifikan terhadap inflasi regional.

This study aims to analyze the influence of Regional Inflation Control Policies in the context of Achieving Regional Inflation in Indonesia in 2008-2019 using secondary data in the form of variables of supply availability, price affordability, smooth distribution, and communication of expectations as well as the implementation of the Instruction of the Minister of Home Affairs (Inmendagri) No. 027/1696/SJ dated April 2, 2013 concerning Maintaining the Affordability of Goods and Services in the Regions with a sample of 33 provinces in Indonesia. This study uses a static panel data regression analysis tool with the best model estimation technique is the Random Effect Model (REM) and divides the model into 3 models, namely the entire province model, the Western Indonesia model and the Eastern Indonesia model. The results showed that the supply availability variable, namely broiler meat production in the Western Indonesia model had a significant negative effect on regional inflation, beef production in the entire province and Western Indonesia model had a significant positive effect on regional inflation, red chili production in the Eastern Indonesia model had a significant positive effect on regional inflation; variable price affordability, namely the price of red chili and shallots in the model for all provinces, the Western Region of Indonesia and the Eastern Region of Indonesia had a significant positive effect on regional inflation, the price of rice in the model for the Western Region of Indonesia had a significant positive effect on regional inflation, the price of beef in the model for all provinces, the Western Region of Indonesia and the Eastern Region of Indonesia had a significant negative effect on regional inflation; the variable of smooth distribution, namely the length of the road for the model for all provinces, the Western Region of Indonesia and the Eastern Region of Indonesia had a significant negative effect on regional inflation; and the communication expectation variable, namely household internet in the model for all provinces and Eastern Indonesia, had a significant effect on regional inflation. The other variables show no significant effect on regional inflation.

Kata Kunci : regresi data panel, inflasi, ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, komunikasi ekspektasi, Random Effect Model (REM)