EVALUASI KUALITAS KINERJA GANGGUAN PENYULANG DAN GANGGUAN RECLOSER: STUDI DI PT PLN (PERSERO) UP3 KUDUS

FANDI GUNAWAN S, Ertambang Nahartyo, Dr., M.Sc., CMA., Ak., CA.

2022 | Tesis | Magister Manajemen

Kinerja gangguan penyulang dan gangguan recloser merupakan dua kinerja keandalan yang tidak mencapai target di PT PLN (Persero) UP3 Kudus pada tahun 2020 dan pada Semester I 2021. Hal ini menjadi perhatian serius manajemen PLN. Gangguan penyulang dan gangguan recloser yang tinggi menimbulkan ketidakpuasan pelanggan. Gangguan penyulang dan gangguan recloser juga menimbulkan kehilangan potensi pendapatan PLN karena energi yang tidak terjual kepada pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas kinerja gangguan penyulang dan gangguan recloser di PT PLN (Persero) UP3 Kudus, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja tersebut dan memberikan rekomendasi peningkatkan kualitas kinerja gangguan penyulang dan gangguan recloser. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dan analisis data dilakukan dengan metode analisis isi. Pembahasan pada penelitian ini dibuat dalam kerangka DMAIC dari Six Sigma. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kualitas kinerja gangguan penyulang dan gangguan recloser PT PLN (Persero) UP3 Kudus pada tahun 2020 dan Semester I 2021 tidak mencapai target yang ditetapkan. Realisasi gangguan penyulang pada tahun 2020 sebesar 134 kali dari target 130 kali sehingga pencapaian kinerja sebesar 96,92%. Sementara realisasi pada Semester I 2021 sebesar 63 kali dari target 41 kali sehingga pencapaian kinerja sebesar 46,34%. Sementara itu, realisasi gangguan recloser pada tahun 2020 sebesar 344 kali dari target 277 kali sehingga pencapaian kinerja sebesar 76,14%. Pada Semester I 2021, realisasi gangguan recloser mencapai 254 kali dari target 180 kali sehingga pencapaian kinerja sebesar 58,58%. Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja tersebut adalah faktor lingkungan, faktor manusia, faktor material, faktor metode kerja, faktor mesin, dan faktor dukungan finansial. Rekomendasi penulis untuk memperbaiki kualitas kinerja gangguan penyulang dan gangguan recloser adalah: 1) menambah petugas atau tim pemeliharaan ROW, 2) memberikan pendidikan dan pelatihan kepada petugas inspeksi dan pemeliharaan, 3) mengubah konstruksi jaringan dan memasang alat pelindung dari hewan, 4) mengganti komponen atau peralatan yang sudah rusak atau tua, 5) memasang peralatan proteksi petir, 6) menjaga stok minimum material cadang, 7) mengevaluasi pola pemeliharaan, 8) melakukan sosialisasi bahaya listrik kepada masyarakat, 9) mengawasi pelaksanaan kontrak pemeliharaan dengan tegas, 10) berkoordinasi dengan PLN UP2D untuk penyediaan dan penggantian baterai keypoint, 11)mengusulkan penambahan vendor atau tim pemeliharaan pada pengadaan berikutnya, 12) mengusulkan program tahun berikutnya dengan lebih detail, 13) menjadwalkan kolaborasi pemeliharaan secara rutin, 14) membuat penilaian kinerja penyedia barang dan jasa, 15) melakukan pemeriksaan acak hasil pekerjaan, 16) membuat sistem peringatan stok minimum material.

Feeder interruptions and recloser interruptions are two reliability performances in PT PLN (Persero) UP3 Kudus that did not meet the target in 2020 and in Semester I 2021. This achievement is a serious corncern for PLN Management. High feeder and recloser interruptions cause customer dissatisfaction. These interruptions also cause loss of potential revenue for PLN due to unsold energy to customers. This study aims to evaluate the quality of performances of feeder interruptions and recloser interruptions at PT PLN (Persero) UP3 Kudus, analyze the factors that effect the achievement of these performances and provide recommendations to improve the quality of the performances. This research is a descriptive qualitative research and data analysis is done by using content analysis method. The discussion in this study is made within the DMAIC framework of Six Sigma. The evaluation results show that the quality of performances of feeder and recloser interruptions in 2020 and in Semester I 2021 did not meet the set target. The realization of feeder interruptions in 2020 was 134 times from the target of 130 times so that the achievement was 96,92%. While the realization in Semester I 2021 was 63 times from the target of 41 times so that the achievement was 46,34%. Meanwhile, the realization of recloser interruptions in 2020 was 344 times from the target of 277 times so that the achievement was 76.14%. In Semester I 2021, the realization of recloser interruptions reached 254 times from the target of 180 times so that the achievement was 58.58%. The factors that influence the achievement of the performance are environmental factors, human factors, material factors, work methods factors, machine factors, and financial support factors. The recommendations to improve the performance quality of feeder and recloser interruptions are: 1) adding workers or ROW maintenance teams, 2) providing education and training to inspection and maintenance workers, 3) improvement of network construction and installing animal protective equipment, 4) replacing components or equipment that is damaged or old, 5) installs lightning protection equipment, 6) maintains a minimum stock of spare materials, 7) evaluates maintenance strategy, 8) socializes about electrical hazards to the public, 9) strictly supervises the implementation of maintenance contracts, 10) coordinates with PLN UP2D for the supply and replacement of keypoint batteries, 11) proposing the addition of a vendor or maintenance team in the next procurement, 12) proposing the next year's program in more detail, 13) scheduling regular maintenance collaborations, 14) making an assessment of the performance of goods and service providers, 15) perform random checks of work results, 16) make the material minimum stock warning system.

Kata Kunci : Gangguan Penyulang, Gangguan Recloser, kualitas, DMAIC