Laporkan Masalah

Profil Logam Berat dan Penilaian Risiko Kesehatannya pada Ikan Pindang Layang (Decapterus sp.) dari Pasar Tradisional di Yogyakarta

SONY YUSUP, Dr.rer.nat. Nurul Hidayat Aprilita, M.Si.; Suratno, M.Sc.

2022 | Skripsi | S1 KIMIA

Penelitian tentang profil logam berat dan penilaian risiko kesehatannya pada ikan pindang layang (Decapterus sp.) yang dijual di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta telah dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kandungan beberapa logam berat (Ti, Ni, As, Cd, Hg, dan Pb), mengetahui korelasi antara konsentrasi logam berat dan morfometrik ikan, menentukan nilai risiko kesehatan logam berat (EDI, MWI, MTI, dan BAK), serta mengetahui beda signifikansi penentuan kadar air metode oven dan freeze dry tersebut pada ikan pindang layang yang dijual di beberapa pasar tradisonal di Yogyakarta. Metode yang digunakan setelah pengambilan sampel yaitu pemisahan bagian ikan antara daging dengan bagian lain, diikuti penghilangan kadar air dengan metode oven dan freeze dry, kemudian semua hasil pengeringan dihaluskan dengan lumpang. Pengujian logam selain Hg didahului proses destruksi basah menggunakan HNO3 pekat dan dianalisis dengan ICP-MS. Logam Hg dianalisis dengan mercury analyzer tanpa proses destruksi. Hasil analisis menunjukkan urutan konsentrasi logam berat dari yang tertinggi hingga terendah yaitu Ti>As>Cd>Ni>Hg>Pb, dengan kandungan As dan Cd yang banyak melewati batas aman yang ditetapkan (SNI 7387 (2009) dan BPOM No. 5 tahun (2018)). Terdapat korelasi positif sedang antara logam Hg dengan total berat (r = 0,53; p < 0,001) dan total panjang (r = 0,42; p < 0,001), serta logam As dengan panjang (r = 0,26; p < 0,05). Sementara logam lain menunjukkan korelasi positif yang lemah, kecuali pada logam Ti dan Cd dengan berat ikan yang menunjukkan korelasi negatif. Batas aman konsumsi ikan pindang didasarkan atas kandungan logam Cd dan Hg dengan batasan maksimal yaitu 68 ekor per minggu. Pada uji signifikansi kadar air metode oven dan freeze dry, Tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p > 0,05) pada uji signifikansi penentuan kadar air dengan metode oven dan freeze dry.

The research on the profile of heavy metals and their health risk assessments in pindang layang (Decapterus sp.) fish from traditional markets in Sleman Regency and Yogyakarta City has been conducted. The aims of this study were to determine the content of several heavy metals (Ti, Ni, As, Cd, Pb, and Hg), the relationship between heavy metal concentrations and fish morphometrics, the health risk values of heavy metals (EDI, MWI, MTI, and BAK), as well as to test the significant differences of moisture content determination between the oven drying and freeze dry methods on pindang layang fish from traditional markets in Yogyakarta. The fish was separated between the meat and other parts, followed by the removal of water content using oven and freeze dry methods, then the samples were mashed with a mortar. Analysis for all metals except Hg was preceeded by a wet digestion process using concentrated HNO3 and were analyzed by ICP-MS. For Hg metal was analyzed by mercury analyzer without any digestion process. The results showed that the heavy metals concentration from the highest to the lowest namely Ti>As>Cd>Ni>Hg>Pb, where As and Cd metal content mostly exceeds the threshold limit standards (SNI 7387 (2009) and BPOM No. 5 (2018)). There were medium positive correlation between Hg metal with total weight (r = 0.53; p < 0.001) and the total length (r = 0.42; p < 0.001), also for As metal with the total length (r = 0.26; p < 0.05). While other metals showed weak positive correlation, except for Ti and Cd metals with the fish total weight which showed negative correlation. The threshold limit for pindang fish consumption was based on the heavy metals Cd and Hg, with a maximum limit of 68 fish a week. There was no significant difference (p > 0.05) on the significance test of the moisture content methods between oven and freeze dry.

Kata Kunci : analisis korelasi, Decapterus sp., ikan pindang, logam berat, penilaian risiko kesehatan