Laporkan Masalah

Enigmatik Rakyat Turkistan Antara Kedaulatan dan Kedaruratan dalam Novel Layali Turkistan Karya Najib al-Kilani Perspektif Giorgio Agamben

AGUS SUNARTO, Dr. Fadlil Munawwar Manshur, M.S.

2022 | Tesis | MAGISTER SASTRA

Novel Layali Turkistan (LT) menarasikan peristiwa dan polemik yang berawal dari kesepakatan penguasa Turkistan, Cina, dan Rusia. Peristiwa-peristiwa tersebut menilik batasan-batasan antara negara dan warga negara serta menyibak polemik yang terjadi dalam menjaga, merebut, dan menciptakan kedaulatan. Penelitian ini bertujuan mengungkap kedaulatan dan kedaruratan akibat eksepsi yang dioperasikan aparatus negara, sehingga memunculkan figur homo sacer dan denasionalisasi terhadap warga pengungsi. Penelitian ini menggunakan teori filsafat politik Giorgio Agamben pada lokus konsep kedaulatan negara dan warga negara. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut, Pertama, LT menggambarkan pemerintahan Turkistan yang bersifat ganda. Pada satu sisi mementingkan kedaulatan negara dengan memposisikan penguasa di atas hukum sehingga melucuti hak warga negara, di sisi lain mengutamakan kepentingan pribadi dan keluarga sehingga menangguhkan dan menelantarkan warga negara. Kedua indikasi tersebut menyebabkan negara Turkistan mengalami krisis kekuasaan untuk mengokohkan kedaulatan negara. Krisis tersebut di mamanfaatkan oleh Rusia dan menghadirkan hirarki kedaulatan negara. Pertama, kedaulatan tertinggi di kuasai Rusia dengan manipulasi dan propaganda. Kedua ditempati Cina melalui aturan dan ketetapan. Hierarki tersebut membuat Turkistan hancur dan melepaskan identitas warga negara.

The Layali Turkistan novel describes the event and polemics that began with the agreement of the rulers of Turkistan, China, and Russia. These events describe the boundaries between the State and its citizens as well as expose the polemics that occurred in maintaining, seizing, and creating sovereignty. The objectives of the study are to reveal sovereignty and emergencies due to exceptions operated by apparatus so that it appears homo sacer figures and denationalization of refugees. This research uses the theory of Giorgio Agamben of state sovereignty and its citizens. The results are as follows: First, LT describes the double-standard of the Turkistan government. On the one side, it emphasizes state sovereignty by positioning the ruler above the law to suspend the rights of citizenship. On the other hand, it prioritizes personal and family interests, thereby suspending and neglecting citizens. Second, these indications caused the Turkistan state to experience a power crisis to strengthen the state sovereignty. The crisis was being used by Russia to present a hierarchy of state sovereignty. First, Russia's supreme sovereignty is controlled by manipulation and propaganda. Second, China is occupied by rules and regulations. This hierarchy destroys Turkistan and releases the identity of its citizens.

Kata Kunci : Layali Turkistan, Kedaulatan, Kedaruratan, Homo sacer

  1. S2-2022-452047-abstrak dan abstract.pdf  
  2. S2-2022-452047-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-452047-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-452047-title.pdf