ANALISIS BERBAGAI TRANFORMASI INDEKS LAHAN TERBANGUN UNTUK MENGETAHUI KEPADATAN LAHAN TERBANGUN DI KOTA PADANG
RANI SILVAYANI K, Dr. Retnadi Heru Jatmiko, M.Sc.
2022 | Skripsi | S1 KARTOGRAFI DAN PENGINDERAAN JAUHPertambahan jumlah penduduk yang mendiami suatu wilayah perkotaan dari waktu ke waktu akan mempengaruhi perkembangan kegiatan sosial budaya dan ekonomi Hal ini tentunya akan berimbas pada kenaikan kebutuhan lahan, sehingga diperlukan usaha-usaha pengelolaan lahan yang baik. Sejalan dengan keadaan tata ruang di Kota Padang, studi terkait kepadatan lahan terbangun tentunya akan membantu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan tata ruang di Kota Padang untuk jangka waktu yang berkelanjutan. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk membandingkan hasil analisis dari berbagai transformasi indeks lahan terbangun pada citra hasil pemrosesan pansharpening dan multispectral landsat 8 OLI untuk mengetahui distribusi spasial kepadatan lahan terbangun. Analisis lahan terbangun biasanya menggunakan citra resolusi tinggi, Namun penelitian ini menggunakan citra landsat 8 OLI yang diproses dengan menggunakan metode penajaman citra atau pansharpening. untuk mendeteksi kepadatan lahan terbangun diperlukan indeks lahan terbangun, terdapat beberapa indeks yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya Urban Index (UI), Normalized Difference Built-Up Index (NDBI), Enhanced Built-Up and Bareness Index (EBBI), Index-based built-up index (IBI), dan Normalized Difference Bareness Index (NDBaI). Hasil transformasi indeks diklasifikasikan menjadi beberapa kelas kepadatan lahan terbangun yang diujikan dengan keadaan dilapangan. Penelitian ini menunjukkan bahwa transformasi indeks lahan terbangun yang sesuai untuk memetakan kepadatan lahan terbangun di wilayah kajian adalah indeks Urban Index (UI). Setelah dilakukan penajaman pada indeks UI, hasil uji akurasi meningkar dari 0,7691324 menjadi 0,7824774. Kepadatan lahan terbangun tertinggi di Kota Padang berada di daerah pinggir pantai. Hal ini menandakan bahwa kepadatan penduduk terkonsentrasi pada daerah tersebut. Perkembangan kawasan urban di Kota Padang bergerak ke arah utara dan timur dari kawasan kota tua di muara Batang Arau.
The increase in the number of people living in an urban area from time to time will affect the development of socio-cultural and economic activities. This of course will have an impact on the increase in land demand, so that good land management is needed. In line with the state of spatial planning in Padang City, studies related to the density of built-up land will certainly assist in making decisions in spatial management in Padang City for a sustainable period of time. The main purpose of this study was to compare the results of the analysis of various transformations of built-up land indices on images processed by pansharpening and multispectral landsat 8 OLI to determine the spatial distribution of built-up land density in Padang City. The analysis of built-up land usually uses high-resolution imagery, however this study uses Landsat 8 OLI images which are processed using image sharpening or pansharpening methods. To detect the density of built-up land, a built-up index is needed, there are several indices used in this study including the Urban Index (UI), Normalized Difference Built-Up Index (NDBI), Enhanced Built-Up and Bareness Index (EBBI), Index-based built -up index (IBI), and Normalized Difference Bareness Index (NDBaI). The results of the index transformation are classified into several classes of built-up land density which are tested with conditions in the field. This study showed that the transformation of the built-up land index that is suitable for mapping the density of built-up land in the study area is the Urban Index (UI) index. After sharpening the UI index, the accuracy test results increased from 0,7691324 to 0,7824774. The highest density of built-up land in Padang City is in the coastal area. This indicates that the population density is concentrated in that area. The development of urban areas in the city of Padang is moving north and east from the old town area at the Batang Arau estuary.
Kata Kunci : Transformasi Indeks, Multispektral, Pansharpening, Lahan Terbangun