PENERAPAN PRINSIP SYARIAH PADA EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN PRODUK RAHN TASJILY TANAH DI PT PEGADAIAN
AFANDY KURNIAWAN, Dr. Hartini S.H., M.Si.
2022 | Tesis | MAGISTER ILMU HUKUM (KAMPUS JAKARTA)Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui dan menganalisis pertimbangan penerapan hak tanggungan pada produk rahn tasjily tanah serta mengetahui dan menganalisis kesesuaian penerapan prinsip syariah pada eksekusi rahn tasjily tanah di PT Pegadaian. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian normatif dengan jenis penelitian deskriptif analisis. Penelitian ini menggunakan pendekatan peraturan perundang-undangan dan pendekatan konseptual. Teknik analisis bahan hukum dalam penelitian ini adalah Teknik penafsiran sistematikal dengan menambahkan wawancara narasumber untuk melengkapi data sekunder. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil bahwa: pertama, pertimbangan penerapan hak tanggungan pada rahn tasjily tanah yaitu hak tanggungan merupakan satu-satunya jaminan hak atas tanah di Indonesia yang berlaku universal bagi seluruh umat manusia, kepastian hukum terhadap kedudukan kreditur yang didahulukan, daya ikat objek jaminan, kepastian terkait eksekusi apabila debitur wanprestasi. Kedua kesesuaian penerapan prinsip syariah pada eksekusi rahn tasjily tanah telah sesuai dengan dengan Fatwa DSN-MUI Nomor 25/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn dan telah sesuai dengan prinsip syariah yaitu prinsip tolong menolong (ta����¯�¿�½���¯���¿���½����¯�¿�½������¢����¯�¿�½������¯����¯�¿�½������¿����¯�¿�½������½����¯�¿�½������¯����¯�¿�½������¿����¯�¿�½������½awun), prinsip kerelaan (keridhaan) dan prinsip keadilan. Namun pada tahapan somasi PT Pegadaian harus melakukan upaya hukum lain yaitu meningkatkan pembebanan hak tanggungan dari SKMHT menjadi APHT dan diterbitkan SHT, adanya upaya hukum yang harus dilakukan tersebut, belum mencerminkan kepastian hukum bagi kreditur (murtahin) serta belum mencerminkan prinsip syariah karena lelang rahn tasjily tanah hanya didasarkan pada ketentuan umum serta belum adanya ketentuan syariah yang terkait dengan lelang.
The purpose of this study is to find out and analyze the consideration of the application of guarante rights on rahn tasjily tanah products, to know and analyze the application of sharia principles to the execution of rahn tasjily tanah at PT Pegadaian. This research uses the type of normative research with the type of research that is descriptive analysis. This study uses a statue approach and a conceptual approach. The technique of analyzing legal materials in this research is a systematic technique by adding sources to complete the secondary data. Based on the results of the study, it was found that: first, the consideration of the application of guarante rights on rahn tasjily tanah namely guarantee rights are the only guarantees of land rights in Indonesia that are universally applicable for all human beings, the law on the position of creditors takes precedence, the binding power of collateral objects related to execution if the debtor defaults. The second, the suitability of the application of sharia principles in the execution of rahn tasjily tanah is in accordance with the DSN-MUI Fatwa Number 25/DSN-MUI/III/2002 concerning Rahn and is in accordance with sharia principles, namely the principle of helping (ta'awun), the principle of willingness (pleasure) and the principle of justice. However, at the subpoena stage, PT Pegadaian must take other legal measures, namely increasing the imposition of guarante rights from SKMHT to APHT and issuing SHT, the legal remedies that must be taken do not reflect legal certainty for creditors (murtahin) and do not reflect sharia principles due to the auction of rahn tasjily tanah is only based on general provisions and there are no sharia provisions related to auctions.
Kata Kunci : Prinsip syariah, eksekusi, rahn tasjily tanah