Laporkan Masalah

ANALISIS STAKEHOLDER DALAM PROGRAM KEMITRAAN KONSERVASI DI TAMAN NASIONAL BALURAN

MUHAMMAD AFIF MUTSRIDDIN, Kristiani Fajar Wianti, S.Hut., M.Si.

2022 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Taman Nasional Baluran (TNB) pada tahun 2019 melakukan upaya penyelesaian konflik kepemelikan lahan dengan masayarakat zona khusus Labuhan Merak melalui program kemitraan konsrvasi. Program ini dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan pemahaman nilai konservasi dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masayrakat. Pada program ini, Balai TNB melibatkan berbagai pihak pemangku kepentingan (stakeholder) supaya dapat berpartisipasi secara kolaboratif mewujudkan keberhasilan kemitraan konservasi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi stakeholder dalam program kemitraan konservasi, menganalisa kepentian dan pengaruh setiap stakeholder, dan menentukan strategi partisipasi stkaeholder yang sesuai untuk keberhasilan program kemitraan konservasi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, studi literatur dan wawancara. Responden yang dipilih merupakan key informant dalam program kemitraan konservasi. Key informant ditentukan dengan cara identifikasi melalui studi literasi dan observasi lapangan. Hasil data yang didapatkan dianalisis menggunakan metode McCraken (1998) yaitu dengan matriks analisis stakeholder. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terdapat 8 stakeholder dalam program kemitraan konservasi di Zona Khusus Labuhan Merak TNB. Stakeholder kunci dalam program ini adalah Bapak Imam Haris dan Balai Taman Nasional Baluran. Stakeholder kunci memiliki pengaruh dan kepentingan yang tinggi. Kemudian stakeholder utamanya adalah tokoh masyarakat Dusun Merak, Pemerintah Desa Sumberwaru, investor Dusun Merak dan Eks pegawai HGU Gunung Gumitir. Stakeholder utama memiliki pengaruh dan kepentingan dengan tingkat sedang hingga tinggi. Selanjutnya Stakeholder sekunder adalah pihak Copenhagen Zoo dan tokoh pendatang baru Dusun Merak yang memiliki kepentingan dan pengaruh yang rendah. Strategi partisipasi yang sesuai untuk stakeholder kunci adalah dengan melibatkan partisipasinya dalam semua tahapan program kemitraan konservasi, lalu untuk stakeholder utama dilakukan upaya partisipasi berupa pembagian informasi serta ikut melaksanakan program secara aktif, dan untuk stakeholder sekunder dilibatkan patisipasinya dengan mendukung tahapan program melalui aspirasi atau kegiatan langsung.

Baluran National Park (TNB) in 2019 resolved land tenure conflicts with the people of the Labuhan Merak special area through a conservation partnership program. This program is implemented with the aim of increasing understanding of the value of conservation and improving the economic welfare of the community. In this program, Balai TNB involves various stakeholders so that they can participate collaboratively to create conservation partnerships. The purpose of this study is to identify all stakeholders in the conservation partnership program, analyze the interests and influence of each stakeholder, and determine the appropriate stakeholder participation strategy for the success of the conservation partnership program. The research method used is descriptive qualitative research. Data was collected using observation, literature study, and interviews. The selected respondents are key informants in the conservation partnership program. Key informants were determined by identification through literary studies and field observations. The results of the data obtained were analyzed using the McCraken (1998) method, namely the stakeholder analysis matrix. Based on the research conducted, there are 8 stakeholders in the conservation partnership program in the Special Zone of Labuhan Merak TNB. Key stakeholders in this program are Mr. Imam Haris and the Baluran National Park Office. Key stakeholders have high influence and importance. Then the main stakeholders are community leaders from Merak Hamlet, Sumberwaru Village Government, Merak Hamlet investors and former employees of the Gunung Gumitir HGU. Key stakeholders have moderate to high level of influence and interest. Furthermore, secondary stakeholders are the Copenhagen Zoo and the newcomers of Merak Hamlet who have low interest and influence. The appropriate participation strategy for key stakeholders is to involve their participation in all stages of the conservation partnership program, then for the main stakeholders, participation efforts are carried out in the form of sharing information and actively participating in implementing the program, and for secondary stakeholders involved in their participation by supporting the program stages through aspirations or direct activities.

Kata Kunci : Analisis stakeholder, Kemitraan Konservasi, Taman Nasional Baluran

  1. S1-2022-412526-abstract.pdf  
  2. S1-2022-412526-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-412526-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-412526-title.pdf