Laporkan Masalah

Kegagalan Intervensi Pihak Ketiga terhadap Praktik Bacha Bazi di Afghanistan pasca Masa Pemerintahan Afghanistan

AFIFAH HANUN, Dr. Ririn Tri Nurhayati

2021 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Bacha Bazi merupakan suatu praktik eksploitasi seksual anak yang berasal dari Asia Selatan. Praktik tersebut meliputi kekerasan berupa pemerkosaan, pengurungan, penganiayaan, dan masih banyak lagi, terhadap anak laki-laki--yang biasanya berumur di bawah 18 tahun. Pelaku dari praktik tersebut merupakan pria dewasa yang biasanya memiliki pangkat, kekayaan, dan kehormatan di Afghanistan--anak laki-laki dijadikan simbol dari status sosial. Praktik tersebut telah berlangsung jauh sebelum Taliban berkuasa--sempat dilarang pada masa Taliban dan mulai marak kembali setelah Taliban kalah. Telah ada berbagai aturan lokal maupun internasional dan usaha-usaha intervensi yang bertujuan untuk menghentikan praktik Bacha Bazi. Hal tersebut berkaitan dengan adanya faktor-faktor struktural dan kultural yang kemudian berimplikasi melanggengkan Bacha Bazi. Maka dari itu, terlepas dari intensitas usaha-usaha yang telah ada--terutama usaha intervensi dari pihak ketiga--belum ada yang berhasil secara signifikan mengintervensi praktik kekerasan yang terjadi. Tulisan ini bermaksud mengidentifikasi faktor-faktor kegagalan usaha intervensi yang dilakukan pihak ketiga dengan menggunakan konsep-konsep binadamai secara komprehensif--terutama berisi kritik terhadap binadamai liberal yang gagal mengintervensi kekerasan.

Bacha Bazi is a child sexual exploitation phenomenon that originally came from South Asia. The practice involves violence such as rape, confinement, torture, and many other things, to boys--who usually at the age of below 18. The perpetrators are men who usually have power, wealth, and prestige in Afghanistan--the boys are used as a symbol of their social status. This practice has been going on since long before the Taliban came into power--was prohibited during Taliban rule then started to spread mass after the loss of the Taliban. There are various legal frameworks--locally or internationally--and numerous interventions that aim to stop the practice of Bacha Bazi. That is due to the existence of structural and cultural factors implicated in preserving Bacha Bazi. Thus, regardless of how intense the interventions exist--especially the ones from third parties--nothing has succeeded in significantly intervening in the practice of violence. This research identifies factors behind the failure of intervention done by third parties using peacebuilding concepts--especially contains critics on liberal peacebuilding which are unsuccessful in intervening violence.

Kata Kunci : Bacha Bazi, Dancing Boys, Binadamai Liberal, Binadamai Lokal, Binadamai Campuran, Keamanan Manusia, Hak Anak

  1. S1-2021-424619-abstract.pdf  
  2. S1-2021-424619-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-424619-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-424619-title.pdf  
  5. S1-2022-424619-abstract.pdf  
  6. S1-2022-424619-bibliography.pdf  
  7. S1-2022-424619-tableofcontent.pdf  
  8. S1-2022-424619-title.pdf