Laporkan Masalah

Analisis Hubungan Distribusi Area Impervious Surface (ISA) dengan Fenomena Surface Urban Heat Island (SUHI) Menggunakan Citra Landsat 8 OLI/TIRS di Wilayah Perkotaan Kota Yogyakarta

NA`IMA ARIFATHA, Dr. Retnadi Heru Jatmiko, M.Sc.

2022 | Skripsi | S1 KARTOGRAFI DAN PENGINDERAAN JAUH

Temperatur permukaan sebagai salah satu parameter yang membentuk karakteristik cuaca dan iklim dalam suatu wilayah memiliki nilai yang dipengaruhi oleh kondisi permukaan fisik bumi. Wilayah perkotaan cenderung memiliki nilai rata-rata temperatur permukaan yang tinggi dibandingkan dengan wilayah pedesaan di sekitarnya, sehingga menimbulkan fenomena yang disebut sebagai UHI. Fenomena UHI sendiri dapat diturunkan dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah SUHI. Fenomena ini berkaitan erat dengan kondisi wilayah perkotaan yang memiliki kenaikan jumlah infrastruktur yang tinggi seiring dengan bertambahnya kepadatan penduduk. Sekumpulan infrastruktur tersebut dapat dikategorikan sebagai area impervious surface yang menandakan objek-objek yang mencegah terjadinya penyerapan air ke dalam tanah. Hal ini mampu mempengaruhi proses evaporasi dan evapotranspirasi wilayah perkotaan yang mampu menyebabkan kenaikan suhu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara fenomena SUHI dan persebaran wilayah ISAyang berada di wilayah perkotaan Kota Yogyakarta. Analisis dilakukan dengan menggunakan citra Landsat 8 OLI/TIRS pada wilayah kajian yaitu wilayah Perkotaan Kota Yogykarta untuk mengekstraksi informasi kedua variabel. Citra LST diperoleh dengan mentransformasikan citra hasil perekaman saluran TIRS menggunakan metode Invers-Planck untuk merepresentasikan kondisi LST. Nilai ambang batas suhu diperoleh melalui operasi local neighborhood terhadap citra LST yang berhasil diakuisisi. Transformasi indeks NDISI diterapkan untuk merepresentasikan informasi persebaran area ISA di wilayah kajian. Kedua variabel yang telah terbangun akan dianalisis melalui uji akurasi dan korelasi menggunakan konsep Pearson-Product Moment dan analisis regresi hubungan antara dua variabel. Hasil analisis menunjukkan bahwa terjadi fenomena SUHI di wilayah kajian dengan rentang suhu 0 hingga 6 derajat celsius dari nilai ambang batas suhu. Hasil transformasi NDISI menunjukkan nilai indeks sebesar -0.91 hingga 0.65. Kedua variabel memiliki hubungan korelasi yang positif dan menggambarkan hubungan polynomial yang menandakan bahwa semakin tinggi nilai kecenderungan area ISA melalui indeks NDISI, maka nilai suhu di dalam wilayah perkotaan Kota Yogyakarta tersebut juga akan cenderung semakin tinggi.

Land surface temperature is one of the parameters that builds the condition of weather or climates in a specific region, which relates with how the physical condition of the region itself is made of. Urban areas are known to have higher temperature compared to rural areas, which caused a phenomenon called Urban Heat Island (UHI). UHI itself can be derived into many categories, one of them is Surface Urban Heat Island (SUHI). This phenomenon is strongly affiliated with the surface condition of the urban area which has a higher rate of increasing town infrastructures caused by continuous population's growth. Some infrastructures can form an Impervious Surface Area (ISA) which is structured by water-resistant materials, restricting waters to be absorbed by soils. This course can affect the cycle of evaporation and evapotranspiration in the urban area, increasing the average temperature in the process. Based on the clauses, the research's purpose is to analyze the correlation between SUHI phenomenon and ISA distribution in urban areas is conducted. The task was performed using Landsat 8 OLI/TIRS that covered the urban area of Kota Yogyakarta, Indonesia to extract the information of both SUHI and ISA variables. LST imagery was produced by transforming TIRS bands to represent the surface temperature condition of the area. A threshold value was calculated to detect the SUHI phenomenon using local neighborhood operation on the LST imagery. NDISI transformative index was used to gain ISA information of the area. Both variables will be analyzed using Pearson-Product Moment correlation and regression method. Result shows that SUHI phenomenon can be estimated by 0 to 6 celsius degree from the initial temperature threshold in the area, while NDISI transformative index shows numbers between -0.91 to 0.65. Both variables are positively correlated, which explains that the higher the ISA intensity is, the higher SUHI potential will be.

Kata Kunci : Temperatur, SUHI, ISA, Wilayah Perkotaan, Penginderaan Jauh Terma