Laporkan Masalah

Memori Perdamaian dalam Ingatan Muslim dan Kontestasinya dengan Memori Kekerasan

ELIVIA I`ANATI, Drs. Muhadi Sugiono, MA

2021 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Memori kekerasan mendominasi kehidupan Muslim. Dominasi memori kekerasan ini berakibat pada dominasi budaya kekerasan dalam komunitas Muslim, utamanya ketika membicarakan relasi lintas iman. Kecenderungan yang dibangun sarat akan kontestasi peradaban Islam dengan Barat dengan menggali peristiwa-peristiwa kekerasan dan membangun proyeksi masa depan damai di bawah hegemoni Muslim. Penelitian ini menggali dominasi logika kuasa yang monolitik dan sarat akan zero-sum game berpengaruh terhadap dominasi memori kekerasan dalam komunitas Muslim, baik bagi Muslim yang memiliki perhatian dan pemahaman mengenai sejarah dan memori kolektif komunitasnya maupun tidak, baik yang memiliki akses terhadap ingatan pribadi mengenai kekerasan dan perdamaian maupun tidak. Di tengah masifnya memori kekerasan, beberapa pihak menghidupkan memori-memori perdamaian. Upaya menghidupkan memori-memori perdamaian ini menggunakan logika kuasa yang pluralistik. Implementasi logika kuasa yang berbeda ini diwujudkan melalui perjumpaan di ruang aman dengan memahami identitas manusia yang interseksional dan menerapkan budaya transformasi konflik nirkekerasan. Melalui perjumpaan di ruang aman inilah memori-memori kekerasan ditransformasi sekaligus menciptakan memori-memori perdamaian yang baru.

Memories of violence dominate the Muslim community. The domination of memories of violence strengthens the domination of the culture of violence within Muslim community, especially when it comes to the interfaith relations. The Muslim community tends to build interfaith relations based on the clash of civilization with the West by exploring the violent past events and building a projection of the peaceful future under the hegemony of Muslim. This research explores the domination of monolithic logic of power and zero-sum game supports the domination of the memories of violence within Muslim community, affects Muslims who possess a well understanding of the history and collective memory of their community or not, either have access to the personal memories of peace and violence or not. Amidst the domination of memories of violence, several parties liven the memories of peace up. The attempts of livening memories of peace up exercise the pluralistic logic of power. This implementation of different logic of power happens in a safe space by understanding the intersectional identity of human and transforming conflict nonviolently. Meetings in a safe space allow transformation of memories of peace to and creation of new memories of peace.

Kata Kunci : Muslim, memori kolektif, pascamemori, memori kekerasan, memori perdamaian

  1. S1-2021-413131-abstract.pdf  
  2. S1-2021-413131-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-413131-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-413131-title.pdf