IMPLIKASI PENGAKHIRAN BILATERAL INVESTMENT TREATY (BITs) DAN WACANA COUNTER-CLAIM PADA POSISI INDONESIA DALAM SENGKETA INVESTASI PADA FORUM ARBITRASE ICSID

CLARISSA NADYA ARINA, Herliana, S.H., M.Com.Law., Ph.D.

2021 | Tesis | MAGISTER ILMU HUKUM (KAMPUS JAKARTA)

Penelitian ini bertujuan untuk: (i) Mengetahui dan menganalisis terminasi BITs yang dilakukan sepihak oleh Indonesia berimplikasi pada posisi Indonesia dalam sengketa investasi (ISDS) pada forum arbitrase ICSID; (ii) Mengetahui dan menganalisis aspirasi peninjauan ulang ISDS dalam kemitraan ekonomi komprehensif regional (Regional Comprehensive Economic Partnership, RCEP) berimplikasi pada posisi Indonesia dalam sengketa investasi (ISDS) pada forum arbitrase ICSID. Dan (iii) Mengetahui dan menganalisis wacana counter-claim dalam BITs dan/atau ISDS berimplikasi pada posisi Indonesia dalam sengketa investasi pada forum arbitrase ICSID. Secara metodologis, jenis penelitian ini adalah penelitian hukum normatif atau penelitian hukum doktrinal, dan sifat penelitian ini adalah penelitian deskriptif-analisis. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan riset kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terminasi BITs yang dilakukan sepihak oleh Indonesia secara hukum investasi bukan merupakan pelanggaran, dan tidak berimplikasi pada posisi Indonesia dalam sengketa investasi (ISDS) pada forum arbitrase ICSID. Peninjauan ulang ISDS dalam kemitraan ekonomi komprehensif regional (RCEP) tidak secara langsung berimplikasi pada posisi Indonesia dalam sengketa investasi (ISDS) pada forum arbitrase ICSID, karena perubahan mekanisme ISDS tersdebut baru berupa usulan atau masukan pada forum RCEP. Sementara itu wacana counteclaim dalam BIT dan/atau ISDS dapat berimplikasi positif pada posisi Indonesia dalam sengketa investasi pada forum arbitrase ICSID. Sebab jika counterclaim dimungkinkan dalam BIT hingga diikuti mekanisme dalam ISDS dan forum aribtrase internasional (ICSID,. UNCITRAL, dan lainnya), maka hal itu menguntungkan bagi Indonesia sebagai negara tuan rumah.

This Research aims to: (i) explain the termination of BITs unilaterally by Indonesia which has implications for Indonesia's position in investment disputes (ISDS) at the ICSID arbitration forum; (ii) Explaining the aspiration of ISDS review in the Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) has implications for Indonesia's position in investment disputes (ISDS) at the ICSID arbitration forum. And (iii) Explaining the counter-claim discourse in the BIT and/or ISDS has implications for Indonesia's position in investment disputes at the ICSID arbitration forum. Methodologically, this type of research is normative legal research or doctrinal legal research, and the nature of this research is descriptive-analytic research. Data collection techniques through in-depth interviews and library research. The results show that the termination of BITs unilaterally by Indonesia is not legally a violation of investment law, and has no implications for Indonesia's position in investment disputes (ISDS) at the ICSID arbitration forum. The ISDS review in the regional comprehensive economic partnership (RCEP) does not directly implicate Indonesia's position in the investment dispute (ISDS) at the ICSID arbitration forum, because the change to the ISDS mechanism is only in the form of a proposal or input to the RCEP forum. Meanwhile, the discourse on the counteclaim in the BIT and/or ISDS can have positive implications for Indonesia's position in investment disputes at the ICSID arbitration forum. Because if a counterclaim is possible in the BIT until it is followed by the mechanism in the ISDS and international arbitration forums (ICSID, UNCITRAL, and others), then it is beneficial for Indonesia as the host country.

Kata Kunci : BITs, ISDS, ICSID, RCEP