STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEMITRAAN KEHUTANAN DI PERHUTANI

NOVA RIZKY ADEKUTARI, Djoko Soepridjadi, S. Hut., M.Cs.

2021 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Kemitraan Kehutanan (KK) merupakan suatu bentuk kerjasama antara masyarakat setempat dengan Pemegang Izin Pemanfaatan Hutan atau Pengelolaan Hutan, salah satunya Perhutani, yang memberikan manfaat ekologi, ekonomi, dan sosial. Pelaksanaan KK memerlukan data yang terintegrasi karena banyaknya enititss (stakeholder) yang terlibat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi siapa saja entitas yang terlibat, permasalahan sistem informasi KK, dan strategi pengembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) KK di Perhutani. Metode yang digunakan adalah Structured Analysis and Design Technique (SADT) yang direpresentasikan dengan Diagram Konteks dan Data Flow Diagram (DFD). Analisis gap dilakukan dengan membandingkan DFD sistem yang berjalan dengan sistem idealnya (expected). Berdasarkan analisis gap yang diperoleh, kemudian diidentifikasi strategi pengembangan sistemnya. Data untuk analisis tersebut diperoleh melalui teknik wawancara dan studi literatur pengelolaan KK di KPH Kebonharjo dan KPH Jatirogo. Berdasarkan hasil penelitian, teridentifikasi 10 entitas dalam pengelolaan SIM yaitu Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), Petani Penggarap, Perhutani, Perencanan Hutan Wilayah (PHW) Perhutani, Pemerintah Desa, Pendamping, Kelompok Kerja Percepatan Perhutanan Sosial (Pokja PPS), Dinas Lingkungan Hidup, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Pihak Mitra. Analisis gap menunjukkan bahwa sistem yang berjalan masih memiliki kelemahan yang terkait dengan kecukupan dan kelancaran pertukaran data yang disebabkan entitas-entitas yang belum mampu melakukan pengelolaan data dengan baik, terdapat data yang tidak terkelola secara sistemik, proses perencanaan KK yang belum berbasis informasi, dan belum tersedia sistem yang berbasis komputer.

Forestry Partnership (FP) is a cooperation between the local community and Forest Utilization Permit Holders or Forest Management, one of which is Perhutani, which provides ecological, economic, and social benefits. The implementation of FP requires integrated data due to the large number of enititss (stakeholders) involved. This research aims to identify who are the entities, the problem of FP information systems, and the development strategy of FP Management Information System (SIM) in Perhutani. The method used is Structured Analysis And Design Technique (SADT) which is represented by a context diagram and Data Flow Diagram (DFD). Gap analysis is done by comparing the DFD of the system running with the ideal system (expected). Based on the gap analysis obtained, then identified the system development strategy. The data for the analysis was obtained through interview techniques and literature studies of FP management at KPH Kebonharjo and KPH Jatirogo. Based on the results of the study, identified 10 entities in the management of the SIM, Forest Village Community, Cultivators, Perhutani, Regional Forest Planning (PHW) Perhutani, Village Government, Facilitators, Working Group for the Acceleration of Social Forestry (Pokja PPS), Environmental Service, Ministry of Environment and Forestry, and Partner Parties. Gap analysis shows that the running system still has weaknesses related to the adequacy and smooth exchange of data caused by entities that have not been able to manage data properly, there is systemically unmanaged data, FP planning process that is not yet based on information, and no computer-based system is not available.

Kata Kunci : kemitraan kehutanan, SADT, gap, strategi