Laporkan Masalah

�PEJAH GESANG NDEREK BOROBUDUR� Resiliensi Kusir Andong dalam Dinamika Perkembangan Pariwisata

OKKY CHANDRA BASKORO, Drs. Pande Made Kutanegara, M.Si

2022 | Skripsi | S1 ANTROPOLOGI BUDAYA

Perkembangan sektor pariwisata di Borobudur yang bergerak dengan dinamis melahirkan dorongan bagi berbagai pihak untuk ikut terlibat didalamnya. Berbagai aktor wisata lokal seperti kusir andong turut menjadi salah satu aktor yang menarik untuk di kaji, terlebih masih minimnya literatur yang membahas studi tentang adaptasi andong dalam sistem wisata terutama selepas penetapan KSPN dan DPSP menjadikan topik ini semakin menarik untuk dibahas lebih lanjut. Melalui penelitian ini penulis mencoba untuk mempertanyakan faktor-faktor apa yang mempengaruhi kusir andong untuk terlibat dalam pelaksanaan wisata dan aspek-aspek yang jadi disesuaikan andong agar dapat bertahan dalam aktivitas wisata? Peneliti berargumen jika perkembangan sektor pariwisata Borobudur kini menjelma menjadi suatu bentuk resiliensi individu maupun kolektif penduduk sekitar. Dengan menggunakan perspektif antropologi penulis mencoba untuk membahas seputar faktor-faktor yang diadaptasikan dalam aktivitas andong di tengah dinamika perkembangan wisata. Metode yang digunakan oleh penulis berupa metode kualitatif dengan melakukan observasi dan wawancara medalam terhadap 5 kusir anggota Paguyuban Andong Turangga Jaya Borobudur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bertahannya andong dalam aktivitas wisata Borobudur tidak dapat dipisahkan dari konteks historis kawasan dengan penghidupan masyarakat dan terciptanya identitas baru sebagai destinasi wisata unggulan. Hal tersebut turut diperkuat dengan adanya kerja sama antar stakeholder dalam menciptakan iklim wisata, meskipun dalam kenyataannya beberapa kerja sama tidak berjalan secara mulus.

The dynamic development of the tourism sector in Borobudur has given rise to encouragement for various parties to be involved in it. Various local tourism actors such as the andong driver are also interesting actors to study, especially the lack of literature discussing the study of andong adaptation in the tourism system, especially after the determination of KSPN and DPSP makes this topic even more interesting to discuss further. Through this research, the writer tries to question what factors influence the carriage driver to be involved in the implementation of tourism and the aspects that are adapted to the andong to survive in tourism activities? Researchers argue that the development of the Borobudur tourism sector is now transformed into a form of individual and collective resilience of the surrounding population. By using an anthropological perspective, the author tries to discuss the factors adapted to carriage activities amid the dynamics of tourism development. The method used by the author is a qualitative method by conducting in-depth observations and interviews with 5 coachmen members of the Paguyuban Andong Turangga Jaya Borobudur. The results of this study indicate that the survival of the carriage in Borobudur tourism activities cannot be separated from the historical context of the area with people's livelihoods and the creation of a new identity as a leading tourist destination. This is also reinforced by the existence of cooperation between stakeholders in creating a tourism climate, although some collaborations do not run smoothly.

Kata Kunci : Pariwisata, Borobudur, Kusir Andong, Resiliensi, Tourism, Borobudur, Andong Driver, Resilience

  1. S1-2022-394693-abstract.pdf  
  2. S1-2022-394693-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-394693-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-394693-title.pdf