Laporkan Masalah

DISTRIBUSI DAN KEMELIMPAHAN ITIK BENJUT (Anas gibberifrons Muller, 1842) DI TAMAN WISATA ALAM ANGKE KAPUK DAN HUTAN LINDUNG ANGKE KAPUK

NADIA SHAFIRA, Drs. Bambang Agus Suripto, M.Sc.

2022 | Skripsi | S1 BIOLOGI

Taman Wisata Alam Angke Kapuk (TWAAK) dan Hutan Lindung Angke Kapuk (HLAK) merupakan beberapa kawasan hutan mangrove yang masih tersisa di pesisir utara Jakarta. Salah satu spesies hewan yang berhabitat di hutan mangrove yaitu itik benjut (Anas gibberifrons Muller, 1842), merupakan spesies burung air endemik Indonesia dengan status mendekati terancam punah menurut IUCN. Penelitian mengenai status populasi, perilaku hingga preferensi habitat itik benjut di wilayah hutan mangrove Angke Kapuk perlu dilakukan untuk meningkatkan upaya konservasi pada spesies ini. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran populasi, pola distribusi, dan karakteristik lingkungan yang dijadikan habitat bagi itik benjut (Anas gibberifrons Muller, 1842) di Taman Wisata Alam Angke Kapuk dan Hutan Lindung Angke Kapuk. Penelitian ini dilakukan dengan metode point count dan purposive sampling. Tahapan yang dilakukan pada penelitian ini meliputi survey lokasi, pengambilan data, dan analisis data. Analisis data besaran populasi dilakukan menggunakan aplikasi Microsoft Excel, dan analisis data distribusi dilakukan menggunakan aplikasi ArcGIS. Hasil menunjukan bahwa estimasi besaran populasi itik benjut di TWAAK dan HLAK pada penelitian ini berturut-turut yaitu 1,153 individu/ha dan 10,483 individu/ha. Pola penyebaran itik benjut pada kedua lokasi yaitu mengelompok. Habitat mencari makan yaitu di perairan terbuka yang dangkal dengan air yang tenang, serta di tumpukan sedimen berlumpur (mudflats). Sementara itu, diduga itik benjut bersarang di dalam lubang pohon atau di atas tumpukan ranting-ranting kering yang diletakkan di bagian pohon yang tidak terjangkau air pasang

Angke Kapuk Nature Recreation Park (TWAAK) and Angke Kapuk Nature Reserve Forest (HLAK) are some of the remaining mangrove forest areas on the north coast of Jakarta. One of the animal species that live in mangrove forest is Sunda Teal (Anas gibberifrons Muller, 1842), a watebird species endemic to Indonesia with a status Near Threatened (NT) according to the IUCN. Research on population status, behavior and habitat preferences of the ducks in the Angke Kapuk mangrove forest area needs to be carried out to increase conservation efforts for this species. This study aims to determine the population size, distribution pattern, and habitats characteristics that are used by sunda teal in Angke Kapuk mangrove forest. This research was conducted using point count method and purposive sampling. The stages carried out in this research include a site survey, data collection, and data analysis. Analysis of population size data was performed using Microsoft Excel application, and distribution data analysis was performed using ArcGIS application. The results showed that the estimated population size of the ducks in TWAAK and HLAK in this study were 1.153 individuals/ha and 10,483 individuals/ha respectively. The pattern of distribution of the ducks in the two locations is clumped. Foraging habitats are in shallow open water with calm waters, as well as mudflats. Meanwhile, it is suspected that the ducks nest in tree holes or on piles of dry branches placed in parts of the tree that are not reached by high tides

Kata Kunci : Anatidae, pola penyebaran, besaran populasi, preferensi habitat

  1. S1-2022-411719-abstract.pdf  
  2. S1-2022-411719-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-411719-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-411719-title.pdf