PENGARUH PENYINARAN UV-C, NANOZEOLIT, DAN PENGEMASAN INDIVIDU PLASTIK LOW DENSITY POLYETHYLENE TERHADAP KUALITAS KIMIA BUAH SALAK PONDOH SELAMA PENYIMPANAN

AMALIA FITRIANI, Prof. Dr. Ir. Endang Sutriswati Rahayu, M.S.,; Prof. Dr. Ir. Titiek Farianti Djaafar, M.P.,

2022 | Skripsi | S1 TEKNOLOGI PANGAN DAN HASIL PERTANIAN

Salak pondoh (Salacca edulis Reinw.) merupakan buah tropis asal Indonesia. Produksi salak pondoh terbesar di D.I Yogyakarta terdapat di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Saat ini, buah salak pondoh memiliki potensi sebagai salah satu komoditas unggulan ekspor produk hortikultura. Seperti produk hortikultura lainnya, buah salak rentan mengalami kerusakan dan memiliki umur simpan yang pendek. Kerusakan pada salak sering disebabkan oleh faktor fisiologis yang dapat menurunkan kualitas kimia pada buah salak seperti kadar air, pH, vitamin C, dan gula reduksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempertahankan mutu buah salak selama penyimpanan. Pada penelitian ini dilakukan pengawetan dengan penyinaran UV-C 60 Watt dengan dosis 0,17-0,26kJ/cm2 selama 30, 40, dan 50 menit, pengemasan dengan kemasan plastik low density polyethylene (LDPE) individu, serta penambahan nanozeolit sebagai etilen absorber. Buah salak pondoh kemudian disimpan pada suhu penyimpanan 4oC, 10oC, dan 26o�C selama 30 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan pengawetan dengan penyinaran UV-C 60 Watt, pengemasan dengan kemasan plastik low density polyethylene (LDPE) individu, dan penambahan nanozeolit secara berbeda mempengaruhi kualitas kimia buah salak pondoh. Sedangkan suhu penyimpanan secara signifikan mempengaruhi kadar air, pH, dan vitamin C buah salak pondoh. Suhu penyimpanan terbaik untuk penyimpanan buah salak pondoh supaya dapat mempertahankan kualitas kimianya yaitu pada suhu 4-10o�C.

Snake fruit (Salacca edulis Reinw.) is a tropical fruit from Indonesia. The largest production of salak pondoh is in Sleman Regency, Special Region of Yogyakarta. Currently, salak pondoh has potential as one of the leading export commodities of horticultural products. Like other horticultural products, salak fruit is susceptible to damage and has a short shelf life. Damage to salak is often caused by mechanical and physiological factors that can reduce the chemical quality of salak fruit such as water content, pH, vitamin C, and reducing sugar. The purpose of this study was to maintain the quality of salak fruit during storage. In this study, snake fruit was exposed with 60 Watt UV-C irradiation at a dose of 0.17-0.26kJ/cm2 for 30, 40, and 50 minutes, packaging with individual low density polyethylene (LDPE) plastic packaging, and the addition of nanozeolite as an ethylene absorber. The snake fruit was then stored at storage temperatures of 4oC, 10oC, and 26oC for 30 days. The results showed that the combination of preservation treatment with 60 Watt UV-C irradiation, packaging with individual low density polyethylene (LDPE) plastic packaging, and the addition of nanozeolite differently affected the chemical quality of salak pondoh fruit. While the storage temperature significantly affects the water content, pH, and vitamin C of salak pondoh fruit. The best storage temperature for storage of salak pondoh fruit in order to maintain its chemical quality is at a temperature of 4-10oC.

Kata Kunci : salak pondoh, pengemasan, penyimpanan, kadar air, pH, vitamin C, gula reduksi