Laporkan Masalah

Analyzing The Growth of BPJS Health Digitalization with The Concept of Digital Maturity in Private Hospitals in Pontianak City

DANIELLA LEONY N H, Dr. Ambar Widaningrum, M.A.

2021 | Skripsi | S1 MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK

Digitalisasi telah mendesak banyak industri untuk mengubah metode layanan tradisional mereka, termasuk BPJS Kesehatan. Memang, pengadaan barang teknologi ganda dan kompetensi teknologi adalah wajib. Untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut, rumah sakit swasta yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan mungkin akan mengalami berbagai kendala. Sebagai kota yang telah menerima berbagai penghargaan dalam penerapan sistem teknologi, Pontianak menjadi kota yang tepat untuk menganalisis fenomena pertumbuhan digitalisasi ini. Untuk mengeksplorasi fenomena tersebut, penulis menggunakan studi kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Untuk memperoleh data, wawancara mendalam diterapkan sebagai sumber data primer, serta teknik lain untuk sumber data sekunder. Dalam menganalisis data, penulis kemudian mengkategorikan temuannya ke dalam beberapa kategori. Dengan kerangka yang diterapkan, penulis berhasil menjawab tujuan penelitian, dengan memfokuskan analisisnya pada empat ruang lingkup utama yaitu kapasitas atau sumber daya, penggunaan, interoperabilitas, dan dampak. Lebih lanjut, ditemukan bahwa covid-19 tidak mengganggu proses digitalisasi di rumah sakit swasta yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Selama sesi wawancara, penulis mendapatkan jawaban yang sangat memuaskan terhadap digitalisasi dari karyawan, namun penulis menyadari kurangnya kritik dalam membahas masalah tersebut. Fenomena ini dapat mengarah pada The Culture of Low Expectation yang diperkenalkan oleh Karlene Kerfoot (2009). Oleh karena itu, penulis mengajukan beberapa saran untuk 3 target utama. Untuk BPJS Kesehatan di kota Pontianak, penulis menyarankan BPJS Kesehatan untuk mendorong pemanfaatan teknologi digital di rumah sakit swasta dan meminimalkan kesenjangan informasi dengan melakukan pengecekan ulang informasi. Untuk rumah sakit swasta, penulis menyarankan untuk menawarkan hak untuk menuntut pelatihan bagi karyawan baru, membangun sistem penghargaan untuk meminimalkan perubahan pekerjaan, dan sosialisasi untuk menumbuhkan pembelajaran tanpa akhir tentang masalah digital. Dan mengenai sistem digital, penulis menyarankan kewenangan untuk membentuk sistem pelayanan satu atap.

Digitalization has urged multiple industries to transform their traditional method of services, including BPJS Health. Indeed, multiple technology goods procurement and technology competence are compulsory. To meet all the necessities, private hospitals that collaborate with BPJS Health may experience multiple constraints. As a city that has received multiple awards concerning the application of the technological system, Pontianak becomes an appropriate city to analyze this phenomenon of the growth of digitalization. To explore such a phenomenon, the author used a qualitative study with a phenomenology approach. To acquire the data, an in-depth interview is applied as the primary data source, as well as other techniques for secondary data sources. In analyzing the data, the author then categorizes its findings accordingly into multiple categories. With the applied framework, the author manage to answer the research objectives, by focusing its analysis on four main scopes which are capacity or resources, usage, interoperability, and impact. Furthermore, it is found that the covid-19 did not irritate the digitalization process in the private hospitals that collaborate with BPJS Health. During the interview session, the author received a high satisfying answer toward digitalization from the employee, yet the author recognize the lack of critics in discussing such an issue. This phenomenon may lead to The Culture of Low Expectation which was introduced by Karlene Kerfoot (2009). Therefore, the author proposes multiple suggestions for 3 main targets. For BPJS Health in Pontianak city, the author suggests BPJS Health to encourage the utilization of digital technology in private hospitals and minimize the information gap by double checking the information. To private hospitals, the author suggests to offer a right to demand training for a new employee, establishing a reward system to minimize employment change, and socialization to grow the endless learning of the digital issue. And concerning the digital system, the author suggests the authority to form a one-stop service system.

Kata Kunci : BPJS Health, Digitalization, Private Hospitals, Digital Maturity, Pontianak City

  1. S1-2022-429321-abstract.pdf  
  2. S1-2022-429321-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-429321-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-429321-title.pdf